Zelenskyy tuduh beberapa tokoh Eropa halangi jalan ke keanggotaan UE

4 hours ago 2

Istanbul (ANTARA) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Minggu (4/5) menuduh “beberapa tokoh” di Eropa menghalangi jalan negaranya menuju keanggotaan Uni Eropa (UE) “demi tempat yang lebih baik di Lapangan Merah.”

“Kami menyesalkan bahwa beberapa tokoh di Eropa menghalangi proses ini. Bukan demi kepentingan negara mereka sendiri, tetapi demi mendapatkan tempat yang lebih baik di podium di Lapangan Merah,” katanya dalam konferensi pers bersama Presiden Ceko Petr Pavel di Praha, tanpa menyebutkan tokoh atau negara tertentu.

Pernyataan Zelenskyy disampaikan menjelang parade militer tahunan yang akan digelar di Lapangan Merah Moskow pada 9 Mei, sebagai bagian dari perayaan 80 tahun Hari Kemenangan.

Hari Kemenangan merupakan hari libur yang dirayakan di Rusia dan beberapa negara bekas Uni Soviet pada 9 Mei untuk memperingati penyerahan diri Jerman Nazi selama Perang Dunia II, yang secara resmi disebut Rusia sebagai Perang Patriotik Raya.

“Dan bagi kita semua di Eropa, penting bahwa nilai-nilai Eropa benar-benar yang mendominasi. Nilai-nilai, bukan keinginan individu para politisi,” kata Zelenskyy, seraya menyatakan kesiapan Kyiv untuk membuka klaster pertama dalam proses aksesi Ukraina ke Uni Eropa tahun ini.

Mengomentari parade yang akan datang di ibu kota Rusia, Zelenskyy mengatakan Ukraina tidak menutup kemungkinan akan ada “provokasi” dari pihak Rusia pada Jumat (2/5), mengklaim mereka “tidak percaya” pada komitmen Moskow terhadap gencatan senjata sepihak.

Bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan gencatan senjata sepihak selama tiga hari mulai 8 Mei hingga 11 Mei.

Tanggal-tanggal tersebut bertepatan dengan peringatan 80 tahun kemenangan Uni Soviet atas Jerman Nazi dalam Perang Dunia II pada 9 Mei.

Zelenskyy menolak gencatan senjata sepihak itu, dan menyuarakan dukungan Kyiv terhadap usulan gencatan senjata 30 hari dari AS.

“Putin benar-benar ingin memamerkan tank-tank di parade, tapi seharusnya ia tidak memikirkan hal itu, tetapi akhir dari perangnya yang sebenarnya,” ujarnya.

Presiden Ukraina mengatakan bahwa sebagai bagian dari inisiatif artileri yang dipimpin Praha untuk memasok Ukraina dengan amunisi kaliber besar, Kyiv kemungkinan akan menerima 1,8 juta peluru artileri tahun ini, yang ia sebut sebagai “keputusan yang kuat.”

Presiden Ukraina itu juga mengumumkan pembentukan sekolah bersama untuk pelatihan F-16, yang katanya akan berlokasi di luar Ukraina, dan hal ini telah dibahas hari ini antara dirinya dan Presiden Pavel, serta pejabat pemerintahan dan militer dari kedua negara.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Zelenskyy 'jadikan' Roma pusat aktivitas diplomatik intensif Ukraina

Baca juga: Posisi Kiev soal wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia tidak berubah

Baca juga: Zelenskyy: Komponen buatan AS ditemukan dalam serangan rudal ke Kiev

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |