Jakarta (ANTARA) - Ketua Yayasan Autisma Indonesia (YAI) Adriana Ginanjar mengatakan masih adanya stigma penyandang autisme tidak mampu bekerja dan berkarya membuat peluang kerja bagi penyandang autisme di Indonesia masih rendah.
"Ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi, diantaranya stigma bahwa penyandang autisme tidak mampu bekerja dan berkarya. Padahal banyak di antara mereka yang sudah menunjukkan karya-karyanya dan bisa bekerja bila mendapat pendampingan yang tepat," kata Adriana Ginanjar dalam keterangan di Jakarta, Jumat, pada temu wicara "Autisme Bukan Hambatan".
Dia mengatakan masih banyak orang tua mengalami kebingungan ketika anak penyandang autisme menyelesaikan jenjang pendidikan formal pada usia remaja.
Baca juga: Dokter: Anak dengan autisme butuh dukungan sesuai tingkat keparahan
Selain itu, kata dia, pemberi kerja umumnya masih belum mendapatkan pengetahuan yang cukup terkait spektrum autisme. Hal ini membuat semua penyandang autisme dianggap memiliki hambatan besar dalam berkomunikasi, berinteraksi, dan bekerja.
"Padahal kenyataannya tidak demikian. Juga implementasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas masih belum terealisasikan secara baik dan merata, khususnya dalam hal peluang kerja," ujar Adriana Ginanjar.
Pihaknya mendorong kerja sama dan komitmen yang kuat antara pemerintah, pemberi kerja, orang tua penyandang autisme, dan pihak terkait lainnya.
Baca juga: Studi: Asupan probiotik hadirkan harapan baik bagi anak dengan ASD
"Saya berharap acara hari ini adalah another important stepping stone untuk mendukung penyandang autisme meraih masa depan lebih indah. Saya percaya keberagaman bukan penghalang tapi kekuatan," kata Adriana Ginanjar.
Sementara Wakil Menteri (Wamen) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan menekankan pentingnya pelatihan untuk para difabel dan autisme, yang sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia.
Pihaknya mencontohkan praktik baik dari sejumlah perbankan nasional yang merekrut para pekerja dari kalangan difabel, yang sebelumnya telah mendapat pelatihan.
"Bank BCA mereka menerima pekerja-pekerja difabel tapi sudah dilatih. Bank Mandiri juga," kata Veronica Tan.
Baca juga: KemenPPPA: Banyak orang tua menyangkal anaknya alami autisme
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025