Jakarta (ANTARA) - Bibit nyamuk ber-Wolbachia untuk mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue bakal dikembangkan di Kantor Wali Kota Jakarta Barat pada Mei 2025.
Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Adkesra) Jakarta Barat, Amien Haji menyebutkan, penyebaran nyamuk ber-Wolbachia yang kini tengah dilakukan di Kembangan Utara dan Meruya Utara akan diteruskan ke seluruh wilayah Kecamatan Kembangan, termasuk kantor wali kota.
"Di kantor wali kota pun akan ada penitipan ember berisi telur nyamuk Wolbachia. Titik ini akan menjadi bagian penting untuk evaluasi dan 'quality control' dari telur-telur yang dititipkan,” ujar Amien di Kantor Wali Jakarta Barat, Senin.
Amien menuturkan bahwa upaya penanggulangan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi perhatian serius di DKI Jakarta.
Baca juga: Tren DBD di Jakbar terus meningkat sejak awal 2025
Karena itu, kata Amien, salah satu langkah yang tengah dijalankan adalah metode nyamuk ber-Wolbachia sebagai bagian dari proyek pengendalian DBD di wilayah Jakarta Barat (Jakbar).
“Program ini bagian dari proyek Pemprov DKI Jakarta yang diterapkan di Jakarta Barat, khususnya melalui metode nyamuk Wolbachia," katanya.
Sebelumnya, Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat bakal mengevaluasi penyebaran bibit nyamuk ber-Wolbachia untuk mencegah penyebaran DBD bulan depan. Evaluasi itu khususnya terkait kecukupan jumlah bibit nyamuk yang disebar.
"Mudah mudahan bulan depan sudah bisa dievaluasi lagi, populasi nyamuk yang sudah tersebar apakah sudah mencukupi atau belum," ungkap Kasudinkes Jakbar Erizon Safari melalui pesan singkat kepada ANTARA di Jakarta pada Selasa (15/4).
Baca juga: Kasus DBD kembali meningkat, Warga Jakbar diminta waspada
Tren jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakbar terus meningkat sejak awal tahun 2025. Sudinkes Jakbar melaporkan pada Januari 2025 terdapat 186 kasus DBD yang terlapor.
Jumlah itu terus bertambah pada Februari menjadi 211 kasus dan pada Maret menjadi 254 kasus.
"Untuk April 2025, hingga tanggal 10 April pukul 12.30 WIB, baru tercatat 53 kasus," ungkap Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Sudinkes Jakarta Barat, Arum Ambarsari di Jakarta pada Selasa (15/4).
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025