Water Indonesia 2025 dorong adopsi teknologi & investasi berkelanjutan

2 months ago 16

Jakarta (ANTARA) - Water Indonesia 2025 ingin mendorong adopsi teknologi, investasi berkelanjutan, transformasi tata kelola hingga kolaborasi multisektor melalui pameran yang digelar di Jakarta International Expo (JIExpo) pada 10–13 September dan 17-20 September 2025.

Pameran Water Indonesia 2025 merupakan bagian dari Indonesia Energy & Engineering (IEE) Series 2025, sebuah platform terintegrasi yang menaungi berbagai sektor industri strategis nasional.

Dalam ekosistem tersebut, Water Indonesia 2025 hadir sebagai wahana kolaboratif lintas sektor yang mempertemukan pemerintah, pelaku industri, akademisi, hingga komunitas.

"Pameran seperti Water Indonesia berperan penting dalam menghadirkan panggung untuk memamerkan teknologi terbaru dan solusi inovatif dalam pengelolaan air dan lingkungan,” kata Country Manager Pamerindo Indonesia selaku penyelenggara, Lia Indriasari dalam siaran pers pada Kamis.

Baca juga: Jadi tuan rumah agenda global, cara RI rebut inisiatif dunia pada 2024

“Dengan menekankan pada keberlanjutan, kolaborasi, dan inovasi, Indonesia dapat memastikan ketahanan air jangka panjang sekaligus menjaga kesehatan lingkungan dan mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Lia.

Pada 2024, pameran ini mencatat kehadiran 84 perusahaan dari 15 negara/region, menjaring 3.410 pelaku usaha dan menempati area pameran seluas 4.752 meter persegi.

Adapun untuk penyelenggaraan keempat pada tahun ini, Water Indonesia 2025 hadir sebagai platform strategis yang mempertemukan pemangku kepentingan lintas sektor untuk merumuskan solusi inovatif berbasis kolaborasi, teknologi hingga investasi.

Baca juga: Hari Danau Sedunia usulan Indonesia akan diadopsi oleh PBB

“Water Indonesia 2025 menghadirkan teknologi filtrasi, daur ulang, dan pengolahan air limbah industri terkini untuk mendukung keberlanjutan dan daya saing sektor manufaktur dan konstruksi Indonesia,” ujar Lia.

Circular water

Tantangan sektor air tidak berhenti pada aspek penyediaan semata. Di tengah meningkatnya tekanan terhadap sumber daya air dan ambisi dekarbonisasi nasional, industri maupun pemerintah dituntut untuk mengadopsi pendekatan yang lebih berkelanjutan, salah satunya transisi menuju circular water economy.

“Lewat pendekatan circular water economy, Water Indonesia 2025 menekankan pentingnya integrasi antara kebijakan, teknologi, dan pelaku industri dalam mengelola air limbah menjadi sumber daya baru. Ini bukan sekadar inovasi, tapi sudah menjadi kebutuhan mendesak,” papar Lia.

Baca juga: Sidang Pleno Dewan SDA Nasional ungkap sejumlah rekomendasi strategis

Ia menjelaskan, inovasi seperti solusi berbasis alam, pemanfaatan teknologi serta penggabungan energi terbarukan ke dalam proses pengolahan air turut memperkuat upaya menuju energi bersih dan pengurangan jejak karbon.

Transformasi ini juga mendukung ketersediaan air dalam industri konstruksi. Dukungan ini mencakup solusi-solusi integratif terkait pengelolaan air yang dibutuhkan dalam pembangunan proyek-proyek konstruksi skala besar, sejalan dengan tren industri yang bergerak menuju konstruksi berkelanjutan dan ramah lingkungan .

Sebagai bagian dari ASEAN Water Series, penyelenggaraan Water Indonesia 2025 di Jakarta memperkuat posisi Indonesia dalam jejaring pameran air terbesar dan paling berpengaruh di Asia Tenggara.

Baca juga: Indonesia serahkan estafet tuan rumah World Water Forum kepada Arab Saudi

Setelah diselenggarakan di AsiaWater (Kuala Lumpur), Thai Water (Bangkok), CamWater (Phnom Penh), dan menjelang VietWater (Ho Chi Minh City) serta Water Philippines (Manila), edisi keempat Water Indonesia menjadi momen strategis untuk menunjukkan komitmen Indonesia terhadap kemajuan teknologi air dan perlindungan lingkungan.

Pameran ini menghadirkan sejumlah perusahaan dengan tiga exhibitor utama antara lain Wilo Pumps Indonesia, Mitra Bangunan Abadi, dan Hoco Asia Industry.

"Water Indonesia 2025 bukan sekadar ajang pameran, melainkan titik temu antara inovasi dan keberlanjutan, antara kebutuhan nasional dan aksi kolektif kawasan,” tutup Lia.

Baca juga: Indonesia perkenalkan desalinasi pada peserta World Water Forum 2024

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |