Waspadai infeksi telinga: Kenali penyebab, gejala, dan pencegahannya

8 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Infeksi telinga merupakan salah satu gangguan kesehatan yang umum dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa. Meski sering dianggap ringan, infeksi telinga yang tidak ditangani dengan baik dapat berdampak pada penurunan fungsi pendengaran hingga komplikasi serius.

Umumnya, infeksi ini terjadi akibat bakteri atau virus yang masuk ke saluran telinga, terutama saat sistem kekebalan tubuh melemah. Lantas, apa saja penyebab infeksi telinga dan bagaimana langkah pencegahan yang bisa dilakukan agar telinga tetap sehat dan berfungsi optimal? Simak penjelasan berikut ini yang telah dilansir dari berbagai sumber kesehatan.

Baca juga: Terbang dalam keadaan flu berisiko sebabkan barotrauma pada telinga

Mengenal infeksi telinga

Infeksi telinga merupakan kondisi yang terjadi akibat masuknya bakteri, virus, atau jamur ke dalam saluran telinga. Infeksi ini dapat menyerang bagian luar telinga (otitis eksterna) maupun telinga bagian tengah (otitis media), dan biasanya menimbulkan keluhan seperti nyeri telinga, keluarnya cairan, hingga gangguan pendengaran.

Penyebab infeksi telinga

Secara umum, infeksi telinga terbagi menjadi dua jenis berdasarkan lokasi terjadinya, yaitu:

1. Otitis eksterna (Saluran telinga bagian luar)

Otitis eksterna adalah infeksi pada saluran telinga bagian luar, tepatnya antara lubang telinga hingga gendang telinga. Kondisi ini sering terjadi ketika bagian dalam telinga menjadi lembap karena air, keringat, atau kelembapan yang terperangkap, misalnya setelah berenang.

Selain itu, kebiasaan mengorek telinga dengan jari atau cotton bud bisa melukai saluran telinga dan memicu infeksi. Masalah kulit seperti psoriasis atau dermatitis seboroik juga dapat memperburuk kondisi ini.

Infeksi biasanya disebabkan oleh bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa, namun jamur seperti Aspergillus atau Candida juga bisa menjadi pemicuinya, yang dikenal sebagai otomikosis.

Baca juga: Gangguan kesehatan telinga yang bisa kurangi fungsi pendengaran

2. Otitis media (Bagian tengah telinga)

Otitis media terjadi di bagian tengah telinga, yaitu ruang di balik gendang telinga. Infeksi ini umumnya menyerang anak-anak, khususnya yang berusia di bawah dua tahun atau bayi yang diberi susu botol sambil berbaring.

Anak-anak dengan kondisi bawaan seperti bibir sumbing atau down sindrom juga lebih rentan. Pada orang dewasa, otitis media lebih sering terjadi pada mereka yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes atau sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya penderita HIV/AIDS.

Infeksi biasanya dipicu oleh virus atau bakteri yang menyerang saat seseorang mengalami flu atau pilek, sehingga saluran eustachius yang menghubungkan telinga dan hidung menjadi bengkak atau tersumbat. Meskipun lebih jarang, infeksi juga dapat menjalar ke telinga bagian dalam dari infeksi yang bermula di telinga tengah.

Gejala infeksi telinga

Gejala infeksi telinga dapat bervariasi tergantung pada bagian telinga yang terinfeksi. Jika infeksi terjadi di telinga luar atau dikenal sebagai otitis eksterna, beberapa tanda yang umum dirasakan meliputi:

• Keluarnya cairan bening atau bernanah dari saluran telinga
• Sensasi penuh pada telinga akibat penumpukan cairan atau pembengkakan
• Nyeri saat daun telinga ditarik atau ketika bagian tonjolan kecil di depan lubang telinga (tragus) ditekan
• Pembesaran kelenjar getah bening di sekitar telinga
• Demam ringan
• Penurunan kemampuan mendengar
• Rasa gatal dan kemerahan pada daun telinga atau saluran telinga

Baca juga: Dokter spesialis jelaskan risiko bersihkan telinga pakai korek kuping

Sementara itu, otitis media atau infeksi di telinga tengah seringkali menimbulkan gejala secara tiba-tiba, seperti:

• Pusing atau rasa berputar (vertigo)
• Denging di telinga (tinnitus)
• Gangguan pendengaran
• Sakit kepala
• Demam, terkadang disertai mual dan muntah
• Rasa sakit di dalam telinga
• Cairan berbau yang keluar dari telinga

Baca juga: Spesialis THT ungkap gendang telinga berlubang bisa ganggu pendengaran

Baca juga: Telinga sering berdenging? kenali gejala dan penyebab tinnitus

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |