Jakarta (ANTARA) - Dewan Industri Event Indonesia (Ivendo) mengingatkan bahwa promotor konser musik perlu lebih selektif dalam memilih konsep acara agar tetap menarik bagi penonton di tengah dinamika ekonomi.
Ketua Umum Ivendo, Mulkan Kamaludin, saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Jumat, mengatakan teknologi memainkan peran besar dalam perkembangan konser musik, mulai dari sistem "ticketing" digital, live streaming, hingga pengalaman interaktif yang semakin canggih.
"Ke depan diprediksi teknologi konser bakal terus maju, tapi dengan tantangan ekonomi yang perlu diperhitungkan. Promotor harus lebih selektif memilih konsep acara biar tetap menarik buat penonton," kata Mulkan.
Baca juga: APMI harap pemerintah jadikan industri musik prioritas strategis
Digitalisasi telah mengubah cara penonton menikmati musik, meskipun konser langsung tetap memiliki daya tarik emosional yang unik.
Ivendo mendorong promotor untuk menggabungkan elemen digital dengan pengalaman langsung yang tak terlupakan. Dengan strategi kreatif ini, para promotor musik Indonesia diharapkan mampu menyajikan konser-konser yang lebih inovatif dan menarik, sehingga memberikan dampak positif bagi perkembangan industri hiburan serta perekonomian bangsa.
Industri konser musik di Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan pesat, terutama setelah pandemi berakhir. Jumlah konser yang digelar meningkat signifikan, dengan lebih banyak artis internasional yang datang.
Baca juga: APMI: Pemindahan venue jadi tantangan terbesar dalam konser Day6
Tren konser musik internasional, terutama K-pop dan artis global lainnya, juga tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga memiliki potensi signifikan dalam berkontribusi pada perekonomian lokal.
Namun, tantangan seperti perizinan yang kompleks, keterbatasan venue, serta pajak tiket yang tinggi masih menjadi perhatian.
Baca juga: Kemenpar panggil Mecimapro menyusul kekacauan konser DAY6 di Jakarta
Baca juga: Studi: Menonton konser musik tingkatkan kebahagiaan kolektif
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025