Kupang (ANTARA) - Sejumlah warga di Dusun Kampung Baru tepatnya di hunian sementara (huntara) 1 dan 2 di Konga, Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki mengeluhkan keterbatasan sejumlah fasilitas dasar seperti sekolah dan air bersih saat berdialog dengan Gubernur NTT Melki Laka Lena.
“Air bersih sangat terbatas, jarak sekolah menengah jauh, kondisi banjir sering terjadi, sementara pelayanan kesehatan pun masih minim,” kata Kepala Dusun Kampung Baru, Yohanes Fandi Benediktus di hadapan Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, Sabtu.
Hal ini disampaikannya saat warga bertemu dengan Melki Laka Lena ketika Gubernur melakukan kunjungan kerja ke Flores Timur dan menyinggahi huntara di Desa Konga.
Menurut Yohanes, ada sekitar 400 kepala keluarga yang tinggal di dua huntara tersebut. Mereka juga menghadapi keterbatasan benih dan pupuk, hilangnya lahan garapan karena berada di area bencana, serta bantuan beras yang dianggap belum mencukupi.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi tiga kali pada Jumat malam
Ia menambahkan, warga berharap pemerintah dapat segera menyiapkan hunian tetap. Sejumlah lokasi seperti Nobeleto telah dipertimbangkan untuk lahan pembangunan, sehingga pengungsi bisa kembali memiliki tempat tinggal permanen.
Meski menghadapi keterbatasan, warga tetap berusaha mandiri dengan membentuk kelompok tani antar desa dan menggarap lahan bersama menggunakan sumber daya yang ada.
Dialog itu menjadi kesempatan bagi warga menyampaikan aspirasi langsung kepada pemerintah provinsi. Mereka menilai kunjungan gubernur memberi perhatian nyata terhadap kondisi pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Dalam kunjungannya, Gubernur Melki juga menyalurkan bantuan makanan serta mengecek kebutuhan sehari-hari warga, termasuk ketersediaan air bersih, kondisi sanitasi, dan akses pendidikan anak-anak.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali erupsi pada Jumat siang
Menanggapi keluhan warga tersebut Melki pemerintah provinsi bersama kabupaten akan bekerja sama menyiapkan solusi, baik untuk kebutuhan jangka pendek di huntara maupun pembangunan hunian tetap.
Khusus bidang pendidikan, Gubernur meminta warga mendata nama anak-anak sekolah dasar hingga menengah pertama untuk diserahkan ke bupati, sementara nama siswa SMA dan SMK diserahkan ke pemerintah provinsi.
Untuk mahasiswa, Gubernur berkomitmen mengupayakan beasiswa atau keringanan biaya melalui koordinasi dengan LLDIKTI Wilayah NTT dan pimpinan perguruan tinggi di provinsi.
“Nama-nama anak kuliah serahkan ke kami. Saya akan minta Kepala LLDIKTI wilayah NTT membicarakannya dengan pimpinan kampus agar bisa dapat beasiswa atau keringanan biaya,” ujar Gubernur Melki menutup dialog.
Baca juga: Permukiman baru korban erupsi Lewotobi di NTT dibangun mulai September
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.