Wamenkomdigi bahas perkembangan kebijakan tentang AI

5 days ago 3

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria membahas perkembangan kebijakan tentang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di tiga wilayah yang disebut sebagai sumbu teknologi AI di dunia.

Pada acara peluncuran Indonesia Cyber Crime Combat Center (IC4) di Jakarta, Selasa, dia menyampaikan bahwa wilayah yang saat ini disebut sebagai sumbu teknologi AI adalah Amerika, Eropa, dan China.

Menurut dia, perkembangan kebijakan di wilayah itu menunjukkan bahwa pengembangan teknologi AI juga tak lepas dari faktor geopolitik.

"Amerika regulasinya cukup mendorong inovasi-inovasi, karena mereka mengadopsi satu nilai liberalisme, di mana persaingan bebas itu dikasih tempat agar inovasinya lebih baik," katanya.

​​​​​​​Uni Eropa, ia melanjutkan, membuat kebijakan yang lebih ketat dengan menerapkan pendekatan horizontal.

Dalam penerapan pendekatan itu, nilai-nilai penting yang harus diadopsi dalam regulasi AI dirumuskan terlebih dulu lalu dilanjutkan dengan penyusunan kebijakan untuk setiap sektor.

Baca juga: Wakil Presiden AS kritik pendekatan regulasi Uni Eropa soal AI

"Sementara China, dia mengadopsi satu hampir mirip dengan Amerika, tapi dia memperketat state control terhadap pengembangan-pengembangan AI, terutama inovasi dan investasi yang sudah diberikan di sektor pengembangan AI," kata Nezar.

Berdasarkan model-model penyusunan kebijakan di wilayah-wilayah yang menjadi sumbu teknologi AI dunia, ia menyampaikan, regulasi yang lebih ketat bisa dibuat dengan menggabungkan penerapan pendekatan horizontal dan vertikal.

Menurut dia, pendekatan yang demikian dapat diterapkan di negara-negara yang masih berada pada tahapan awal penyusunan kebijakan AI.

Baca juga: Wamenkomdigi ajak industri rumuskan regulasi AI yang tepat

Baca juga: Pemerintah siapkan regulasi solid untuk optimalkan pemanfaatan AI

Pewarta: Fadlan Nuril Fahmi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |