Wamendikdasmen: Siswa jangan takut mengikuti TKA

4 hours ago 1
...Itu hal yang biasa kalau ujian, stres itu bagian dari untuk menuju pada mental, jadi enggak usah takut

Garut (ANTARA) - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat menyatakan, siswa SMA/SMK sederajat jangan takut mengikuti tes kemampuan akademik (TKA) karena kebijakan itu bukan syarat kelulusan melainkan untuk mengetahui kompetensi individu siswa yang dapat menjadi syarat ke perguruan tinggi.

"Enggak usah takut, bukan bicara lulus dan tidak lulus, tapi oh kemampuan saya segini, itu menjadi modal saya harus ke mana ini," kata Atip di hadapan siswa Persis Tarogong saat acara Diseminasi Program TKA di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu.

Ia mengatakan untuk mengetahui potensi individu siswa maka perlu adanya TKA yang berlaku seluruh daerah di Indonesia pada jenjang siswa SMA/SMK sederajat yang mau lulus.

Agar dapat diketahui siswa memiliki kompetensi diri itu, kata dia, maka perlu adanya ujian atau mengulang kembali pelajaran yang sudah dibahas di kelas, sekaligus juga memperkuat mental siswa untuk bisa menyelesaikan tes tersebut.

"Itu hal yang biasa kalau ujian, stres itu bagian dari untuk menuju pada mental, jadi enggak usah takut," katanya.

Ia menuturkan pemerintah berupaya agar sistem pendidikan nasional semakin maju salah satunya dengan mengeluarkan kebijakan pelaksanaan TKA untuk siswa tingkat SMA/SMK sederajat yang akan dimulai November 2025.

Baca juga: Tes Kemampuan Akademik jadi syarat masuk PTN lewat jalur prestasi

Menurut dia pelaksanaan TKA itu upaya penguatan pendidikan di Indonesia agar lebih berkualitas untuk bisa mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Harus cerdas, memiliki pemahaman yang mendalam mengetahui potensi dirinya," katanya.

Pelaksanaan TKA tersebut, kata dia, bukan seperti ujian nasional untuk menentukan kelulusan siswa, khusus untuk kelulusan kebijakannya ada di setiap sekolah.

Namun TKA yang diterapkan ini, kata dia, hanya menguji atau bahasa yang sering didengar siswa yakni ulangan atau mengulang kembali apa yang sudah diajarkan oleh gurunya, jika ada yang kurang maka bisa ditingkatkan, atau ada yang belum, bisa dilaksanakan.

Menurut dia tidak ada siswa bodoh, yang ada keberagaman, yang artinya setiap individu siswa memiliki kemampuan diri masing-masing.

Baca juga: Peserta TKA terus bertambah, Kemendikdasmen gelar simulasi tes

"Tiap siswa memiliki kemampuan akademik yang beragam," katanya.

Ia menambahkan rencananya mata pelajaran yang akan diterapkan dalam TKA yakni seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika itu wajib, kemudian ada dua mata pelajaran lainnya yang dapat dipilih.

TKA tersebut, kata dia, juga tidak menjadi wajib seluruh siswa mengikutinya, namun apabila akan melanjutkan ke perguruan tinggi maka salah satu syaratnya telah mengikuti TKA

"Untuk siswa yang tidak mengikuti nanti ada konsekuensi ketika mereka nantinya tidak bisa ikut seleksi mahasiswa berdasarkan prestasi," katanya.

Baca juga: Pendaftar TKA bertambah, Kemendikdasmen: Langkah berani kenali potensi

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |