Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenzer Gerungan mengajak dunia usaha untuk mewujudkan hubungan industrial yang harmonis dan transformatif guna menjawab tantangan ketenagakerjaan di era global.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, Immanuel Ebenzer Gerungan yang akrab disapa Noel itu mengatakan menilai hubungan industrial transformatif bukan sekadar dibangun karena kewajiban hukum atau untuk mencegah konflik, tetapi karena adanya visi bersama antara pengusaha dan pekerja.
“Visi untuk bersama-sama menciptakan nilai tambah, inovasi, produktivitas, dan keberlanjutan, yang hasilnya dapat dirasakan secara adil oleh semua pihak,” ujar dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan meyakini bahwa dengan budaya kerja yang adaptif serta semangat gotong royong antara manajemen dan serikat pekerja, konsep hubungan industrial transformatif tidak hanya dapat diwujudkan, tetapi juga bisa menjadi model nasional bagi dunia usaha lainnya.
Noel juga menyoroti bagaimana perusahaan manufaktur seperti PT Panasonic Manufacturing Indonesia merupakan pelaku industri sekaligus bagian penting dari ekosistem ketenagakerjaan nasional.
Panasonic, ujar dia, telah menunjukkan komitmen nyata dalam menjaga kesejahteraan karyawan, menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, serta membangun hubungan industrial yang harmonis dan berkeadilan.
“Ini menjadi teladan bagi dunia usaha bahwa keberhasilan perusahaan tidak hanya diukur dari pencapaian bisnis, tetapi juga dari kualitas hubungan antara manajemen dan pekerja,” kata Noel.
Selain itu, Noel mengatakan dirinya berharap perusahaan terus menjadi pelopor industri yang tidak hanya kuat secara ekonomi, tetapi juga tangguh secara sosial.
“Mari kita kobarkan semangat patriotisme di tempat kerja, karena mencintai Indonesia bukan hanya melalui kata, tetapi melalui kerja nyata, kerja bersama, dan kerja untuk kemajuan semua,” ujar dia.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.