Kabupaten Tanjabtim (ANTARA) - Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi menyebut empat kawasan bekas (eks) transmigrasi di Provinsi Jambi jadi prioritas pengembangan dari Kementerian Transmigrasi.
"Daerah tersebut butuhnya apa yang dikembangkan, biasanya jalan nonstatus, irigasi dan pengembangan fasilitas dan pendidikan," kata Wamen Transmigrasi Viva Yoga Mauladi di Tanjung Jabung Timur, Jumat.
Ia merinci, empat wilayah eks transmigrasi tersebut meliputi kawasan Geragai di Tanjung Jabung Timur, Kumpeh di Kabupaten Muaro Jambi, Pauh di Kabupaten Sarolangun dan Bathin III Ulu di Kabupaten Bungo.
ia menyebutkan, pusat ekonomi baru banyak tercipta di wilayah bekas transmigrasi. Hal itu membuktikan, bahwa program tersebut berhasil mengentaskan kemiskinan.
Baca juga: Mentrans: Fasilitas dasar sekolah penentu mutu pendidikan transmigran
Tercatat hingga saat ini ada 154 kawasan transmigrasi tersebar di tanah air. Hal itu menjadi bukti keseriusan fungsi kehadiran negara dalam menciptakan pemerataan ekonomi dan pembangunan nasional.
Saat ini, kata dia, koordinasi antarkementerian di Kabinet Merah Putih terjalin baik. Seluruhnya sudah terkoneksi sehingga memudahkan proses sinkronisasi kerja ke lintas kementerian.
Sementara itu Gubernur Jambi mengatakan program transmigrasi mampu membuat meningkatkan perekonomian daerah.
Dia berharap Kementerian Transmigrasi membuat program transmigrasi untuk mengentaskan masyarakat miskin ekstrim menjadi lebih sejahtera. Mengingat tanah di Jambi masih berpotensi untuk dikembangkan untuk program tersebut.
Baca juga: Kemenko Infrastruktur: Belum ada rencana transmigrasi baru ke kalbar
"Kalau bisa Jambi dibuat transmigrasi lokal saja pak, agar taraf kesejahteraan masyarakat miskin bisa meningkat. Kita ada cadangan lahan," kata Al Haris.
Dalam kunjungan ke Tanjabtim, Wamen secara simbolis menyerahkan bantuan pembangunan rehab dan sanitasi sekolah, normalisasi kanal dan pengembangan lembaga koperasi.
Pewarta: Agus Suprayitno
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
