Kemenag sebut pentingnya literasi digital di lingkungan sekolah agama

1 hour ago 1
...Kami akan mendorong bagaimana supaya literasi digital itu bisa merata ke seluruh satuan-satuan kerja

Lombok, NTB (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) menyebut pentingnya edukasi tentang literasi digital di sekolah-sekolah berbasis agama untuk menangkal hoaks dan mengurangi tingkat kriminalitas di lingkungan pendidikan.

"Literasi digital itu kan bagaimana kita memberantas buta digital. Bayangkan kalau mereka menghadapi buta digital itu akan semakin meningkatkan orang terkena hoaks, kemudian bisa menjadi sumber kriminalitas," kata Staf Khusus Menteri Agama Bidang Kebijakan Publik, Media, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Ismail Cawidu di Lombok, NTB, Minggu.

Menurutnya, tingkat literasi digital menentukan seberapa besar seseorang mampu menangkal informasi-informasi yang salah dan mencegah dirinya dari hoaks.

"Semakin tinggi literasi digital itu akan semakin kecil kemungkinan orang itu menjadi korban dari hoaks maupun kriminal," ujar dia.

Ia menegaskan, pihaknya akan memperkuat pembelajaran tentang literasi digital di sekolah-sekolah agama yang berada di bawah naungan Kemenag.

Baca juga: Cegah ketergantungan anak pada AI dengan meningkatkan literasi digital

"Sudah pernah ada pertemuan dan penandatanganan kesepahaman bersama antara Kementerian Agama dan Kementerian Komunikasi dan Digital, salah satu pekerjaannya adalah bagaimana mendorong semakin terwujudnya literasi digital yang baik," paparnya.

Ismail mengemukakan, pihaknya akan terus mendorong pemerataan edukasi tentang literasi digital di seluruh sekolah agama.

"Kami akan mendorong bagaimana supaya literasi digital itu bisa merata ke seluruh satuan-satuan kerja," ucapnya.

Ismail juga menegaskan pentingnya peran jurnalis dalam menyebarkan informasi-informasi kepada masyarakat dengan pendekatan jurnalistik yang humanis dan mengedepankan kedamaian.

Baca juga: Kemkomdigi edukasi santri jadi Sahabat Tunas lewat wayang golek

"Kita perlu melakukan pendekatan jurnalistik yang humanis, angkatlah nilai-nilai kemanusiaan yang saling membantu dan saling menolong, bukan yang saling bermusuhan yang diangkat," tuturnya.

Menurutnya, jurnalis perlu memberikan informasi yang berimbang ketika masyarakat terpapar konten-konten yang memicu pertentangan, misalnya dengan menampilkan tokoh-tokoh agama yang inspiratif.

"Tokoh-tokoh agama ini banyak yang bisa tampil sebagai tokoh pembelajar, tokoh dharma, menganjurkan moralitas, kebenaran, kejujuran, kebaikan-kebaikan, itu sebenarnya yang lebih berarti. Jadi, bagaimana kita memposisikan diri kita hidup itu sebagai penjaga agama untuk bangsa," ucap Ismail.

Baca juga: Wamenkomdigi sebut literasi digital kini fokus ke kemampuan praktis

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |