Wamen PPPA ingatkan peran orang tua cegah perundungan

4 weeks ago 13

Semarang (ANTARA) - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan mengingatkan peran keluarga dalam upaya mencegah terjadinya perundungan dan kekerasan terhadap anak-anak.

"Butuh kerja sama ya. Negara menyediakan fasilitas, tapi balik lagi yang paling kecil dari negara itu adalah keluarga," katanya, saat puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 tingkat Kota Semarang, di Balai Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis sore.

Menurut dia, orang tua harus mampu menjaga hubungan komunikasi dengan anak secara baik karena sangat penting sekali untuk mencegah dan menekan kasus kekerasan terhadap anak.

"Jangan sampai (kalau ada, red.) masalah mereka itu malah larinya kepada 'gadget' dan dengan orang yang tidak dikenal, gitu," katanya.

Sedangkan, kata dia, orang tuanya sendiri malah tidak mempunyai waktu ketika anak-anak ada masalah dan mengajak mereka berbicara.

"Ajak mereka berbicara. Ngomong dari hati ke hati. Nah, ini penting banget kerja bareng di 'grassroot'-nya terutama dalam keluarga," katanya.

Baca juga: Menteri PPPA harap HAN berdampak bagi pelestarian budaya sejak dini

Sementara itu, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi anak hingga ke tingkat perkampungan.

Ia akan mendorong jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk berperan dalam menciptakan Kota Semarang menjadi tempat yang nyaman bagi anak.

Dinas Pendidikan, kata dia, diminta menciptakan sistem pendidikan lokal yang memberi peran lebih banyak kepada anak-anak, kemudian Dinas Lingkungan Hidup untuk menciptakan lingkungan yang bersih.

"Di Trans Semarang, gimana caranya enggak ada 'cumi-cumi darat' (polusi asap), mereka (anak-anak) juga nyaman naik, tidak ada pelecehan di bus, dan hal-hal yang menakutkan," katanya.

"Setiap minggu saya akan jalan-jalan, baik dalam acara besar maupun kecil. Berusaha untuk menemukan tempat-tempat milik pemerintah kota, sekecil apapun kami ubah menjadi tempat bermain yang nyaman. Dan itu harus ada di kampung-kampung," lanjutnya.

Artinya, kata dia, bagaimana anak-anak itu setiap hari sepulang sekolah merasakan jalanan yang nyaman, nongkrong di taman tanpa ada gangguan dan mereka nyaman dan aman untuk mengekspresikan dirinya.

Baca juga: Menteri PPPA: Pemerintah terus dorong pemenuhan hak-hak anak

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |