Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) Fahri Hamzah mengungkapkan sektor perumahan dapat berkontribusi hingga 1,3 persen kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
Fahri menegaskan bahwa sektor perumahan akan menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.
“Dengan tiga program utama di sektor perumahan, kami telah menghitung total perputaran ekonomi di sektor perumahan bisa mencapai sekitar Rp310 triliun per tahun. Kontribusi ini berpotensi memberikan tambahan pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 1 sampai 1,3 persen dari target 8 persen yang dijanjikan Bapak Presiden Prabowo,” ujar Fahri Hamzah di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan pemerintah telah menetapkan tiga prioritas utama dalam kebijakan perumahan yakni renovasi dua juta rumah yang akan dimulai pada tahun anggaran mendatang dengan alokasi dana sekitar Rp43 triliun.
Program ini ditujukan bagi masyarakat yang telah memiliki rumah, khususnya di desa, tetapi membutuhkan renovasi agar layak huni.
Selanjutnya yakni pembangunan satu juta rumah baru melalui kemitraan strategis dengan sektor swasta, terutama untuk restorasi kawasan kumuh dan penyediaan hunian layak di perkotaan.
Terakhir yakni penataan kawasan pesisir dan pembangunan rumah vertikal, dengan prioritas pada sekitar 10 persen wilayah pesisir Indonesia, sejalan dengan target pengurangan "backlog" perumahan nasional sebesar 20 juta unit.
Menurut Fahri, strategi ini akan menciptakan efek berganda yang signifikan.
“Ketiga program ini tidak hanya mengurangi backlog perumahan, tetapi juga menggerakkan sektor konstruksi, bahan bangunan, tenaga kerja, dan investasi swasta. Dampaknya langsung terasa terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2025 mencapai 5,12 persen secara tahunan (year on year/yoy) dengan nilai produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp5.947 triliun.
Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun 2025 tercatat 5,12 persen secara tahunan dibanding kuartal II tahun 2024. Angka pertumbuhan secara kuartalan 4,04 persen dibanding kuartal sebelumnya.
Baca juga: Wamen PKP sebut 3 juta rumah untuk atasi ketimpangan akses lahan
Baca juga: PKP: Regulasi skema KUR Perumahan tunggu keputusan Menko Ekonomi
Baca juga: Wamen PKP: Proyek pemerintah pusat harus berdasarkan data dari daerah
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.