Wamen Diktisaintek: Perguruan tinggi harus berdampak bagi masyarakat

1 month ago 14
Perguruan tinggi tidak boleh tinggal diam menghadapi persoalan yang terjadi di daerah seperti stunting, pengangguran, hingga rendahnya produktivitas masyarakat

Manokwari (ANTARA) - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) RI Prof. Dr. Fauzan menyatakan keberadaan perguruan tinggi di Indonesia maupun di Tanah Papua khususnya, harus menghadirkan dampak nyata bagi masyarakat.

“Dalam era pemerintahan Presiden Prabowo, kami mencanangkan program Kemendiktisaintek Berdampak sebagai langkah strategis melakukan perubahan tata kelola perguruan tinggi,” kata Fauzan usai peletakan batu pertama pembangunan gedung baru Universitas Muhammadiyah Papua Barat di Manokwari, Sabtu.

Ia menjelaskan pendidikan tinggi adalah ekosistem yang dihuni manusia unggul sehingga keberadaannya wajib memberi manfaat langsung bagi daerah.

Perguruan tinggi tidak boleh tinggal diam menghadapi persoalan yang terjadi di daerah seperti stunting, pengangguran, hingga rendahnya produktivitas masyarakat.

Baca juga: Wamendiktisaintek minta perguruan tinggi tak hanya ciptakan generalis

Perguruan tinggi harus turun membumi, berkolaborasi dengan pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat.

Tujuannya bukan sekadar menyelesaikan masalah, tetapi juga membentuk peradaban baru melalui ilmu pengetahuan, sains, dan teknologi

Sebagai contoh, Kemendiktisaintek telah membuat proyek percontohan di Nusa Tenggara Timur dengan membentuk konsorsium perguruan tinggi negeri dan swasta.

“Melalui konsorsium tersebut, perguruan tinggi berkolaborasi untuk menyelesaikan persoalan stunting. Mereka mengarahkan kegiatan KKN tematik memberikan pendampingan kepada keluarga stunting,” ujarnya.

Ia mengatakan masyarakat sebenarnya membutuhkan karya ilmiah dan riset dari perguruan tinggi untuk menjawab persoalan mereka.

Baca juga: Kemdiktisaintek perkuat riset untuk pemerataan dan pertumbuhan ekonomi

Karya akademik harus memiliki daya fungsi luas dalam menjawab tantangan pembangunan daerah, seperti percepatan swasembada pangan, energi, dan penguatan ekonomi nasional.

Jangan sampai karya ilmiah dan riset hanya berakhir menjadi jurnal atau miniatur laboratorium.

Perguruan tinggi juga tidak boleh hanya menghasilkan lulusan berijazah, tetapi juga menciptakan ekosistem yang mampu menjawab kebutuhan dunia kerja.

Baca juga: 13 kampus disorot, Kemdiktisaintek imbau publikasi harus berdampak

Perguruan tinggi tidak salah jika berkolaborasi dengan pemerintah daerah membentuk lembaga pelatihan keterampilan untuk membeli bekal bagi pengangguran lulusan SD-SMA.

“Pendidikan tinggi harus mampu merespons kondisi lingkungan dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya,” katanya.

Ia menegaskan pendidikan tinggi harus menjadi motor, pemimpin, sekaligus inisiator terbentuknya ekosistem yang terdiri atas perguruan tinggi, pemerintah daerah, dunia usaha, dan industri agar bersama-sama bergerak menyelesaikan persoalan daerah.

Baca juga: LLDikti X sebut penggabungan perguruan tinggi amanat Kemendiktisaintek

Baca juga: Wamendiktisaintek: Kampus harus harus kembangkan empati mahasiswa

Pewarta: Ali Nur Ichsan
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |