Jakarta (ANTARA) - Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi dengan Badan Musyawarah (Bamus) dalam membuat program kegiatan pada 2026 mendatang.
Kepala Sub-Kelurahan (Kasubkel) Dinas Kebudayaan DKI Farza Elvinra mengatakan, hal ini dilakukan sebagai upaya memajukan kebudayaan Betawi di Jakarta.
"Kita Dinas Kebudayaan berkomitmen untuk terus memajukan kebudayaan Betawi. Salah satunya kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan membuat pelatihan seni Betawi," kata Farza di Jakarta, Jumat.
Menurut Farza, ketika nantinya Jakarta tak lagi menjadi ibu kota, Bamus Betawi dapat mendorong revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi.
Farza mengatakan, kolaborasi berkelanjutan antara Dinas Kebudayaan dan Bamus Betawi sangat penting untuk memajukan kebudayaan Betawi.
Karena itu, pihaknya akan melibatkan partisipasi aktif Bamus sekaligus untuk menjawab tantangan era baru ke depan.
"Jadi, program-program Dinas Kebudayaan nantinya akan menyentuh langsung ke masyarakat Betawi. Kami akan memprogramkan kegiatan di 2026 berkolaborasi dengan Bamus," ujar Farza.
Selain itu, ia juga ingin, kegiatan seni kebudayaan tersebut dapat berdampak positif terhadap masyarakat.
Salah satu caranya adalah Dinas Kebudayaan DKI akan mulai memasukkan seniman untuk masuk sekolah.
"Seniman-seniman itu akan mulai dilibatkan di tingkat SD, SMP SMA. Sehingga pembinaaan budaya Betawi bisa dimulai dari anak sekolah, ini juga membantu membranding budaya Betawi ke masyarakat luas," kata Farza.
Di sisi lain, Waketum Bamus Betawi Munir Arsyad mengaku senang, Gubernur DKI Pramono Anung saat ini begitu ramah terhadap warga Betawi.
Sehingga, ia yakin revisi Perda Nomor 4 Tahun 2015 dapat mengakomodir kepentingan warga Betawi.
"Jadi, mumpung Gubernur Bang Anung, lagi enak dan sangat peduli sama Betawi. Jangan sampai ini disia-siakan," katanya.
Munir pun mengajak semua pihak semakin kompak dan solid. Dengan soliditas yang kuat, menurutnya, diharapkan kepentingan masyarakat Betawi akan terakomodir dengan baik.
“Bagaimana pun juga Jakarta tetap punya kita yang perlu dikembangkan, dilestarikan dan dimajukan budayanya," kata Munir.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.