Wali Kota sebut banjir Makassar sekarang parahnya seperti di 2018

3 hours ago 2
banjir yang luar biasa tingginya seperti pada saat tahun 2018. Kecepatan naiknya luar biasa

Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menyebut banjir yang melanda kotanya merupakan banjir yang terparah, sama seperti banjir besar yang terjadi di tahun 2018.

"Banjir kali ini menjadi salah satu yang terparah, setara dengan kejadian tahun 2018," ujarnya saat meninjau kawasan yang terdampak banjir di Blok VIII, Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Kamis.

Gubernur meninjau dampak banjir sambil membawakan bantuan untuk 2.211 jiwa yang telah mengungsi.

Danny - sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengatakan dirinya datang menemui warga yang terdampak banjir untuk melihat langsung kondisi warga di tempat pengungsian sambil membagikan bantuan.

Dengan menggunakan perahu karet, Danny menyusuri rumah warga yang terdampak banjir. Khusus di Manggala, terdapat 2.211 jiwa terdampak dan 22 titik lokasi pengungsian.

Ketinggian air di kawasan tersebut bervariasi, mulai dari 1 hingga mencapai 2,1 meter.

Baca juga: BNPB: 2.164 warga mengungsi akibat banjir di Kota Makassar

Danny kemudian mengunjungi rumah-rumah warga yang terdampak banjir, memastikan kesehatan dan kebutuhan warga.

“Hari ini saya meninjau banjir yang luar biasa tingginya seperti pada saat tahun 2018. Kecepatan naiknya luar biasa dan tidak berangsur,” ucapnya.

Ia menyatakan bahwa penyebab utama banjir kali ini adalah pembukaan Bendungan Bili-Bili dan dampak luapan air dari Kabupaten Maros.

"Kalau Bili-Bili dibuka, sudah jelas air datang dari arah sana," katanya.

Wali Kota juga telah menetapkan status tanggap darurat hingga 17 Februari dan memastikan bantuan dari pemerintah pusat sudah mulai disalurkan.

"Kemensos sudah turun, ibu direktur langsung menelepon saya. Ada juga bantuan dari Ibu Indira Ismail yang langsung disalurkan ke pengungsi. OPD juga tadi kompak bawa nasi kotak 1.200-an dus," katanya.

Baca juga: Dinsos Sulsel siapkan beras 2 ton bantu korban banjir Makassar

Banjir di wilayah Antang menjadi perhatian khusus karena terus berulang. Ia menekankan bahwa penyebabnya bukan hanya faktor alam tetapi juga tata ruang.

"Dulu di sini tidak ada rumah, tidak ada banjir. Begitu ditinggali, banjir. Jadi ini juga soal tata ruang," tegasnya.

Ia mengklaim bahwa selama kepemimpinannya, Ia tidak mengizinkan pembangunan perumahan yang tidak layak secara mitigasi banjir.

Danny menyebut banjir kali ini sebagai yang terakhir baginya sebagai Wali Kota, mengingat masa jabatannya akan segera berakhir. Ia pun berpesan kepada OPD terkait agar tetap siaga menghadapi cuaca ekstrem.

"Ramalan cuaca makin hari tidak baik-baik saja. Terima kasih kepada masyarakat atas kesabarannya. Kami terus berusaha memberikan pengamanan terbaik, meski belum sempurna,” ucapnya.

Baca juga: Basarnas Makassar evakuasi 184 warga terdampak banjir ekstrem

Baca juga: Pj Gubernur: Banjir ekstrem di Sulsel berstatus tanggap darurat

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |