Kota Bandung (ANTARA) - Wali Kota Bandung, Jawa Barat, Muhammad Farhan mendorong peran aktif kaum perempuan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya melalui penguatan sektor ekonomi mikro dan rumah tangga.
Farhan menilai perempuan memiliki posisi strategis dalam pembangunan ekonomi, terlebih di Kota Bandung tidak bergantung pada sektor-sektor industri besar atau berbasis sumber daya alam.
“Perekonomian Kota Bandung ini sebelumnya tidak dibangun oleh koperasi, bukan oleh pabrik. Bahkan Kota Bandung tidak bergantung pada tambang,” kata Farhan pada kegiatan literasi dan edukasi keuangan WOMENomics 2025 bertema Peran Wanita Mandiri bagi Perekonomian Negeri di Balai Kota Bandung, Jumat.
Menurut dia, keunggulan Bandung justru terletak pada sumber daya manusianya, khususnya kaum perempuan yang memiliki potensi besar untuk berkontribusi di sektor ekonomi produktif.
Baca juga: Bandara Husein Sastranegara buka rute penerbangan Bandung-Yogyakarta
“Kenapa Bandung bisa melahirkan banyak hal-hal yang istimewa? Karena Bandung memiliki sumber daya paling umum di Indonesia, yaitu manusianya,” ujarnya.
Farhan menambahkan, pihaknya terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di kalangan perempuan agar mampu lebih mandiri dan berdaya secara ekonomi.
“Sekarang saatnya kita menunjukkan kepada dunia bahwa kita harus memberi ruang seluas-luasnya dan seadil-adilnya bagi perempuan, untuk memainkan peran penting dalam perekonomian. Baik bagi keluarga, masyarakat, maupun bangsa,” kata dia.
Baca juga: Pemkot Bandung kaji usulan gubernur soal pembongkaran Teras Cihampelas
Ia menegaskan, partisipasi perempuan menjadi kunci penting dalam memperkuat ekonomi rumah tangga dan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Bandung.
“Kota Bandung memerlukan perempuan-perempuan yang berdaya secara ekonomi. Karena kami, para pemimpin, tidak mungkin bisa menjangkau semuanya, terutama kalau tidak ada dukungan dari ibu-ibu,” ujar Farhan.
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
