Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya dukung kebijakan jam malam anak

2 months ago 6

Surabaya (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya Arif Fathoni mendukung kebijakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberlakukan jam malam anak mulai pukul 22.00-04.00 WIB.

Ia mengemukakan, kebijakan tersebut tidak hanya bersifat membatasi aktivitas malam hari tetapi harus menjadi momentum untuk meningkatkan kepedulian orang tua dan memperkuat pendidikan kedisiplinan bagi generasi muda.

"Kami berharap orang tua tidak membiarkan anaknya berada di luar rumah hingga larut malam. Harus lebih peduli. Sebelum pukul 10 malam anak-anak sudah dicari dan diajak pulang," kata Fathoni di Surabaya, Kamis.

Meski berlaku sweeping, kata dia, namun pendekatan humanis akan dikedepankan yakni jika kedapatan melanggar dalam pemberlakuan jam malam sanksinya akan difoto dan orang tua dipanggil.

Jika kembali melanggar, lanjut dia, kedapatan berkeliaran di atas pukul 22.00 WIB harus ditingkatkan sanksinya dengan mengambil tindakan tegas, namun mendidik.

Ia mengatakan, seperti selama ini berlaku di Surabaya pemberian sanksi sosial seperti membantu memberi makan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Liponsos.

"Namun jika yang bersangkutan kembali terjaring dalam operasi serupa, perlu ada pendekatan kedisiplinan dan pembinaan karakter bersama lembaga TNI," katanya.

Pimpinan DPRD ini berharap setidaknya sepanjang tahun 2025 harus diterapkan dengan evaluasi tiap triwulan serta kerja sama dengan TNI bisa dijalin. Mengingat Surabaya memiliki markas militer seperti Koarmada II dan Kodam V/Brawijaya. Ada potensi besar untuk kerja sama dalam pembinaan karakter remaja. Harus saling menguatkan bersama Pemkot.

"Perlu pelatihan kedisiplinan. Keterlibatan TNI bisa mendorong pembentukan karakter positif agar anak-anak kita terhindar dari pergaulan yang salah," katanya.

Dia mendorong Pemkot Surabaya menjalin kerja sama dengan Koarmada dalam program pelayaran kebangsaan. Pelajar dan remaja yang berprestasi dan berdisiplin bisa menjadi peserta pelayaran ini.

"Bisa menjadi ajang pembentukan karakter pemimpin ke depan, nasionalisme, kebhinekaan, geopolitik global, ancaman disintegrasi. Ada semangat untuk berprestasi agar terpilih dalam pelayaran Kebangsaan," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |