Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Zona Sumatera Dewan Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (DPP Perbasi) Ronny Yenes menargetkan agar turnamen tingkat nasional untuk cabang olahraga itu bisa rutin diselenggarakan di sejumlah wilayah di Pulau Sumatera.
Dia menjelaskan, tanpa adanya turnamen yang berkualitas, yakni berstandar nasional maupun internasional, bibit-bibit atlet yang ada di daerah sulit berkembang.
"Latihan boleh tiap hari, tetapi kalau tidak ada tanding, mereka tidak bisa keluar potensinya, makanya kami akan menggiatkan turnamen lebih banyak," kata Ronny saat diwawancarai di Jakarta, Jumat.
Baca juga: DPP Perbasi perkuat pembinaan di wilayah Sumatera
Lebih lanjut dia menjelaskan, banyak daerah di Sumatera memiliki potensi luar biasa untuk melahirkan atlet basket hebat pada masa depan, seperti Sagil Muhammad Rizky yang merupakan siswa SD dari Kerinci, Jambi.
Namun, postur tubuh setinggi 1,9 meter dari siswa itu belum diikuti dengan budaya bola basket yang mengakar dan salah satunya karena minimnya turnamen.
Minimnya event membuat masyarakat kurang mendapat dorongan untuk aktif memainkan cabang olahraga itu, baik 5x5 maupun 3x3.
"Kalau iklimnya bagus, mereka akan bersinar, jadi kami harapkan event berkualitas bisa diselenggarakan banyak pihak," ujar dia.
Dia membeberkan, peta jalan (road map) beberapa turnamen di wilayah Sumatera masih terpusat di Kota Medan, yang notabene ekosistem olahraganya sudah mulai terbangun.
Namun, hal itu tidak cukup untuk mendongkrak peningkatan bagi bola basket nasional.
Sebab, dibutuhkan talent pool yang banyak dan berkualitas dari berbagai daerah, sehingga terjadi pemerataan pembangunan ekosistem olahraga.
Baca juga: Waketum DPP Perbasi sebut Mandiri 3x3 Indonesia bagus untuk daerah
Untuk itu, DPP Perbasi telah membuat sejumlah langkah jangka menengah dan panjang, seperti mendorong terbentuknya banyak komunitas bola basket, tim atau klub usia dini, dan turnamen yang berkesinambungan atau menjadi kalendar kegiatan tahunan.
Semua itu, kata Ronni, akan dilakukan di banyak wilayah. Minimal kota-kota besar yang merepresentasikan suatu provinsi, seperti Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Padang, Batam, Bengkulu, dan Bandar Lampung.
Ronny menekankan, Perbasi tidak akan berjalan sendiri untuk mengampanyekan cabang olahraga bola basket.
Sebab, peran pemerintah daerah, pengurus provinsi Perbasi, serta swasta sangat penting dan dibutuhkan dalam mendorong perkembangan bola basket.
Dia menyatakan, penyelenggaraan turnamen yang hanya mengandalkan anggaran tunggal dari DPP Perbasi tidak akan cukup mewujudkan rencana kerja tersebut. Dibutuhkan kolaborasi penganggaran biaya untuk kegiatan dari banyak pihak.
"Turnamen tahunan akan membuat pemain lebih bersemangat dan berefek pada peningkatan peminat terhadap olahraga tersebut, jadi pembinaan tidak berhenti di latihan saja tanpa adanya efek positif lain," kata Waketum Zona Sumatera DPP Perbasi itu.
Ronni mengatakan, zona wilayah seperti Sulawesi serta lainnya, juga melakukan hal serupa untuk mengembangkan pembinaan dan peningkatan jumlah turnamen yang berstandar nasional maupun internasional.
Baca juga: Perbasi ingin timnas putra beri kejutan dalam Piala Asia U-16
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.