Bengkulu (ANTARA) - Wakil Gubernur Bengkulu Mian mengajak seluruh pihak termasuk masyarakat untuk terus mendukung program baik pemerintah pusat yakni Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Kejadian ini musibah kita tidak boleh menyalakan sana-sini. Tapi ini dijadikan sebagai evaluasi dan koreksi. Program Pak Presiden Prabowo Subianto, merupakan program nasional yang baik tetap harus kita jalankan," kata Wakil Gubernur Bengkulu Mian di Bengkulu, Jumat.
Dia mengatakan itu agar semua pihak bisa bijak menyikapi kejadian ratusan siswa di Kabupaten Lebong yang mengalami keracunan usai menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu 27 Agustus 2025.
"Ketika ada masalah, ini harus kita cari tahu penyebabnya untuk diperbaiki, ke depan terus dapur akan menyediakan program MBG untuk memastikan gizi anak lewat program itu," katanya.
Baca juga: BGN terima 130 pengajuan SPPG MBG di Tangerang
Mian mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir, karena seluruh pihak bertindak cepat, Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Lebong langsung memberikan penanganan medis bagi anak-anak yang keracunan.
Menurut dia, pemerintah daerah memastikan pelayanan optimal, kecukupan tenaga kesehatan, obat-obatan dan ruang perawatan. Kemudian, pemerintah daerah juga langsung menutup sementara dapur penyedia makanan program MBG yang menyebabkan kejadian itu.
Tujuannya, agar kasus keracunan bisa masuk tahapan penyelidikan dan memastikan masyarakat serta siswa tidak khawatir dengan kemungkinan kejadian serupa.
Pemerintah telah berupaya maksimal memastikan seluruh penangan, berupaya mengembalikan rasa tenang masyarakat. Oleh karena itu, Mian mengajak masyarakat untuk terus menyukseskan program pemerintah pusat dalam meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas generasi muda lewat program MBG.
Baca juga: Kementerian UMKM perkuat sektor perikanan dalam ekosistem MBG
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
