Wabup Batola Kalsel: 1.340 anak berisiko stunting

6 days ago 3

Marabahan, Kalsel (ANTARA) - Wakil Bupati Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel), Herman Susilo menyebutkan sebanyak 1.340 anak berisiko stunting, sehingga menjadi sasaran Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).

"Ini tanggung jawab semua dan mari sama-sama menyukseskan penurunan stunting, sehingga jangan sampai ada anak di Kabupaten Batola kekurangan gizi maupun stunting," kata Herman Susilo dikonfirmasi di Marabahan, Kabupaten Batola, Selasa.

Baca juga: Pemkab HST gelar Barakat Ceting ajak desa gali inovasi tekan stunting

Menurut dia, Program Genting merupakan momentum penting untuk bersama-sama memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia, salah satunya melalui percepatan penurunan stunting.

"Kita harus sama-sama memikul tanggung jawab ini agar Program Genting terlaksana dengan baik, sesuai target untuk mengentaskan stunting di Batola melalui intervensi sensitif maupun preventif," ujar Herman mewakili Bupati Batola H Bahrul Ilmi.

Tujuan Program Genting, kata dia, untuk mewujudkan generasi sehat, cerdas, kuat, dan tidak stunting, serta upaya meningkatkan kepedulian dan peran masyarakat mencegah stunting.

Baca juga: Kalsel gulirkan aksi konvergensi turunkan stunting

Herman mengemukakan ada empat jenis bantuan pada pelaksanaan Program Genting, yakni bantuan nutrisi, nonnutrisi, akses air bersih, dan edukasi.

"Adapun bantuan Program Genting akan menyasar ibu hamil dari masa kehamilan hingga anak lahir mencapai usia 23 bulan," ungkap Herman.

Lebih lanjut, Herman mengatakan Pemkab Batola berupaya mempercepat penurunan stunting lewat koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi.

Baca juga: Desa Lok Batung Kalsel jadi contoh desa bebas stunting

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPPKBP3A Batola Akhmad Wahyuni menambahkan bahwa sosialisasi Program Genting sebagai bentuk keseriusan dan komitmen bersama untuk mengatasi stunting di wilayah Batola.

Pewarta: Imam Hanafi/arianto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |