Minahasa, Sulawesi Utara (ANTARA) - PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), perusahaan elektrifikasi kendaraan berat (heavy mobility), membukukan total pendapatan bersih sebesar Rp717 miliar hingga September 2025 (9M25), dengan fokus peningkatan jumlah kendaraan listrik (EV) komersial.
Direktur Utama VKTR Gilarsi W Setijono, dalam pernyataan diterima di Minahasa, Maluku Utara, Kamis, menyatakan kendaraan listrik komersial yang dijual pihaknya dirakit secara lokal dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi.
"Berbekal keahlian dari tenaga kerja lokal, kapabilitas teknologi, serta kemitraan dengan berbagai pelaku industri, kami akan terus menghadirkan rakitan-rakitan anak negeri yang siap mengantarkan Indonesia ke masa depan mobilitas hijau," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan di periode ini, pihaknya juga telah menyelesaikan proses perakitan completely knocked down (CKD) 20 unit bus listrik untuk Transjakarta melalui operator, berdasarkan pemesanan 80 unit yang telah diterima di kuartal kedua.
Jumlah ini merupakan penambahan dari 81 unit bus listrik yang telah beroperasi untuk Transjakarta dan perusahaan-perusahaan lainnya di periode sebelumnya.
Selain itu, hingga triwulan III tahun 2025, perusahaan juga telah menerima pemesanan kendaraan listrik dari institusi pemerintah serta sejumlah perusahaan swasta.
Untuk institusi pemerintah, pihaknya menerima pesanan 10 unit truk sampah listrik dari Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta.
Saat ini truk sampah listrik ini sedang memasuki proses perakitan untuk dikirim di Desember 2025.
Pemesanan ini akan menambah daftar truk sampah listrik VKTR yang sudah beroperasi sebelumnya di Ibu Kota Nusantara (IKN) sebanyak 14 unit.
Sedangkan, untuk perusahaan swasta, di periode ini pihaknya menerima purchase order (PO) dari perusahaan logistik yang memesan truk listrik untuk dioperasikan di beberapa kota di Indonesia, serta dari perusahaan swasta lainnya yang melakukan pemesanan bus listrik untuk karyawan.
Adapun pendapatan yang diperoleh pihaknya pada periode ini tumbuh sebesar 11 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) yang sebelumnya Rp646 miliar.
Sementara laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 89 persen YoY dari Rp10,6 miliar pada 9M24 menjadi Rp1,1 miliar pada 9M25.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban usaha yang bersifat strategis untuk mendukung ekspansi penjualan, termasuk program uji coba produk bersama calon pelanggan potensial.
Perseroan optimistis bahwa inisiatif strategis ini dapat mendorong pertumbuhan penjualan yang lebih solid di periode-periode mendatang.
Baca juga: VKTR merampungkan pabrik hingga catat penjualan Rp414 miliar awal 2025
Baca juga: VKTR catat pertumbuhan pendapatan hingga aset di semester I 2025
Baca juga: VKTR umumkan pemesanan 80 bus listrik CKD dari Transjakarta-Damri
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































