Bengkulu (ANTARA) - Universitas Bengkulu (UNIB) merampungkan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan kampus tersebut dan segera beroperasi setelah semua peralatan medis yang dibutuhkan tercukupi.
"Saat ini proses yang dinamakan parsial adalah pembangunan fisik, kemudian pengadaan peralatan. Diharapkan pada 2026 sudah bisa beroperasi. Proyek untuk pembangunan fisik secara keseluruhan selesai di Oktober 2025," kata Rektor Universitas Bengkulu Dr Retno Agustina Ekaputri di Bengkulu, Jumat.
Pembangunan rumah sakit tersebut, kata dia, bertujuan untuk mendorong inovasi medis, meningkatkan hasil perawatan kesehatan, dan meningkatkan akses ke perawatan berkualitas.
Baca juga: Wamenkes: Pembangunan RS Bengkulu Tengah targetnya selesai 2025
Selain itu, lanjut dia, rumah sakit juga untuk memberikan layanan kemasyarakatan, berkontribusi pada pertumbuhan dan pembangunan sektor kesehatan Indonesia serta mendukung pembangunan di bidang kesehatan melalui pengembangan pendidikan dan penelitian di bidang profesi kedokteran secara terpadu.
Selanjutnya, memberikan pelayanan kesehatan di Provinsi Bengkulu melalui peningkatan rujukan pelayanan kesehatan tingkat provinsi, kabupaten dan puskesmas, serta memberikan pelayanan yang memadai dan profesional dan menambah pilihan masyarakat untuk pelayanan rumah sakit.
Rumah Sakit berjalan dalam dua sisi bersamaan untuk pengembangan keilmuan dan juga memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat umum.
Oleh karena itu, lanjutnya, saat beroperasi nanti Rumah Sakit Pendidikan Universitas Bengkulu juga akan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Menurut dia, rumah sakit yang dibangun di Kota Bengkulu itu bertipe C, untuk tahap awal RS akan dilengkapi dengan 120 tempat tidur.
UNIB membangun rumah sakit pendidikan sebagai integrasi pendidikan kedokteran dan pelayanan kesehatan yang dimulai Maret 2022. Proyek itu memasuki tahap konstruksi fisik pada 2024, yang didukung dana Saudi Fund for Development (SFD) dan pemerintah.
Baca juga: Bengkulu-investor Malaysia kerja sama bangun RS bertaraf internasional
Baca juga: Bengkulu butuh rumah sakit tanggap bencana
Pembangunan dilakukan oleh PT Adhi Karya. Gedung utama dibangun seluas 4.905 meter persegi dengan 120 tempat tidur dan laboratorium.
CEO Saudi Fund and Development Sultan Almarshad menyatakan SFD mengucurkan dana sebesar 22 juta dolar AS untuk pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Bengkulu.
"Untuk memulai proyek Rumah Sakit Universitas Bengkulu, dana hibah Saudi Fund for Development sebesar 22 juta dolar AS. Hubungan Saudi Fund for Development dengan Indonesia sudah berlangsung dari 50 tahun lalu. Kami telah melakukan lebih dari 12 proyek pembangunan di Indonesia dengan jumlah lebih dari 400 juta dolar AS," ujarnya.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.