UNIB bekali mahasiswa baru wawasan bela negara dan antiradikalisme

1 month ago 12
Sebagai mahasiswa, kalian harus ikut menjaga keutuhan NKRI, menolak radikalisme dan intoleransi, menjauhi penyalahgunaan narkoba, dan membangun integritas

Bengkulu (ANTARA) - Universitas Bengkulu, Provinsi Bengkulu membekali para mahasiswa baru dengan wawasan bela negara, antiradikalisme serta antikorupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

"Jadilah agen anti radikalisme, anti narkoba dan anti intoleransi. Jadikan kampus ini benteng bagi nilai-nilai Pancasila," kata Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Bengkulu Dr. Lisa Adhrianti di Bengkulu, Selasa.

UNIB membekali 5.102 mahasiswa baru dengan pengetahuan strategis terkait bela negara, pencegahan radikalisme, penanggulangan narkoba, serta pencegahan KKN, dan menambah pemahaman bela negara.

Universitas Bengkulu menghadirkan TNI yang memberikan wawasan bela negara, Polri memberikan wawasan tentang nilai-nilai Pancasila, antiradikalisme, antiterorisme, anti intoleransi, dan kejaksaan yang memberikan wawasan tentang antikorupsi.

Baca juga: KKN kolaborasi UNIB-UGM tingkatkan potensi pertanian pulau terluar

Guru Besar Universitas Bengkulu Prof. Agustin Zarkani menekankan mahasiswa adalah agen perubahan yang harus berkontribusi aktif dalam memberantas berbagai penyimpangan sosial melalui kampanye sosial, kontrol sosial, dan ajakan positif kepada masyarakat.

"Sebagai mahasiswa, kalian harus ikut menjaga keutuhan NKRI, menolak radikalisme dan intoleransi, menjauhi penyalahgunaan narkoba, dan membangun integritas agar tidak terjerumus ke dalam praktik KKN," kata dia.

Kepala Sub Direktorat Keamanan Khusus Polda Bengkulu AKBP Sukarno M Munthe menjelaskan pentingnya membekali mahasiswa tentang pemahaman antiradikalisme dan antiterorisme.

Menurut dia, mahasiswa juga termasuk kelompok rentan terpapar paham radikalisme, terorisme, intoleran serta paham yang bertentangan dengan ideologi bangsa.

Baca juga: Bakamla-Universitas Bengkulu kerja sama tingkatkan kualitas mahasiswa

Apalagi saat ini, paham-paham berbahaya tersebut dengan mudah menyebar lewat media daring, media sosial yang semua masyarakat termasuk mahasiswa tak lepas dari mengakses media sosial.

Oleh karena itu, menurut dia pentingnya membekali mahasiswa dengan ideologi bangsa, nilai-nilai Pancasila dan upaya pencegahan terhadap paham yang bertentangan dengan ideologi bangsa.

Dia juga mengingatkan agar mahasiswa menghindar dari sikap intoleran, sebab sikap tersebut dapat menjadi cikal-bakal dari radikalisme dan terorisme.

"Intoleran titik awal dari ketidakseimbangan sosial, merupakan embrio lahirnya radikalisme, dan radikalisme embrio lahirnya terorisme," ujar AKBP Sukarno.

Baca juga: "Kbek Palak" 4.318 mahasiswa baru Unib 2022/2023 ciptakan rekor MURI

Baca juga: Rektor Unib sebut pembekuan BEM Fakultas Hukum sudah dicabut

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |