Semarang (ANTARA) - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang secara resmi melepas keberangkatan Tim Ekspedisi Patriot yang akan melaksanakan misi pengabdian masyarakat, penelitian, dan penjelajahan di 13 provinsi wilayah transmigrasi di Indonesia.
Rektor Undip Prof. Suharnomo, di Semarang, Sabtu, menyebutkan setidaknya ada 285 peserta program Ekspedisi Patriot yang terdiri atas mahasiswa, alumni, dan dosen dari berbagai fakultas di Undip.
"Mereka akan menjalankan serangkaian kegiatan seperti penelitian lapangan, edukasi masyarakat, pengembangan potensi daerah, serta promosi nilai-nilai kebangsaan dan cinta Tanah Air," katanya.
Tim Ekspedisi Patriot merupakan salah satu program strategis Kementerian Transmigrasi yang menugaskan peneliti muda ke daerah transmigrasi untuk mengkaji potensi sumber daya, mengidentifikasi komoditas unggulan, serta merumuskan strategi pengembangan kawasan.
Untuk menjalankan program unggulan tersebut, Kementerian Transmigrasi menggandeng tujuh perguruan tinggi, salah satunya Undip.
Baca juga: Warek Undip: Kualitas ruang digital pengaruhi kualitas demokrasi
Suharnomo menjelaskan bahwa program tersebut bukan hanya sebagai wujud implementasi tri dharma perguruan tinggi, tetapi juga untuk menanamkan semangat patriotisme di kalangan generasi muda.
Ia menekankan para peserta agar menetapkan niat yang benar saat memutuskan untuk berangkat dan menjadi bagian dalam tim ekspedisi, yaitu memberikan manfaat untuk masyarakat.
"Ingat selalu untuk menghormati budaya dan kearifan lokal di mana ditempatkan. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Jadilah penggerak yang memberikan inspirasi. Isi ruang-ruang publik dengan hal-hal positif yang membangun optimistis bangsa," katanya.
Sementara itu, PIC Tim Ekspedisi Patriot Prof. Dr. Ing WiwandDi Handayani menjelaskan bahwa tim akan menjalankan program selama empat bulan, dan sebelumnya akan mendapatkan pembekalan terlebih dahulu dari Kementerian Transmigrasi.
Baca juga: 15.000 mahasiswa baru Undip jadi sasaran CKG-Speling
"Para penggerak dan peneliti muda ini akan melakukan kajian yang menghasilkan luaran rencana pengembangan kawasan dan identifikasi potensi alam atau daerah," kata Guru Besar Departemen Perencanaan Wilayah dan Perkotaan (PWK) Fakultas Teknik Undip itu.
Tim Ekspedisi Patriot akan menjelajahi wilayah yang mencakup 13 provinsi, 35 kabupaten dan 57 kawasan transmigrasi yang dijadwalkan secara bertahap mulai 26-31 Agustus 2025 yang berakhir pada 9 Desember 2025.
Di lokasi tersebut, mereka akan melakukan berbagai kegiatan, seperti: pemetaan potensi sumber daya; pendampingan UMKM; pelatihan teknologi tepat guna; edukasi lingkungan; dan lainnya.
Melalui program tersebut diharapkan mampu memperkuat jejaring kerja sama antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, komunitas lokal, dan masyarakat, sekaligus mengangkat potensi wilayah yang selama ini belum banyak tersentuh.
"Tujuannya adalaĥ lokasi transmigrasi nantinya, bukan hanya untuk memindahkan penduduk, tetapi mampu berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi," katanya.
Baca juga: Undip dorong kolaborasi kampus dan industri bangun infrastruktur
Baca juga: Mentrans: Beasiswa patriot mulai 2026 dengan uang saku melebihi LPDP
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.