Unand peringkat tujuh nasional klaster mandiri perguruan tinggi 2026

2 hours ago 2

Padang (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menempatkan Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat peringkat tujuh nasional sebagai perguruan tinggi klaster mandiri pada 2026, yakni klaster tertinggi dalam penilaian kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

"Pencapaian ini merupakan hasil kerja kolektif civitas academica mulai dari dosen, peneliti, reviewer, tenaga kependidikan hingga para mitra yang mendukung ekosistem riset dan pengabdian di Unand," kata Rektor Unand Efa Yonnedi di Padang, Sabtu.

Ia mengatakan peringkat klaster mandiri menjadi bukti bahwa Undand terus memperkuat peran sebagai universitas riset yang berdampak bagi masyarakat dan pembangunan nasional.

Secara umum, penetapan Unand sebagai perguruan tinggi klaster mandiri itu, berdasarkan hasil Klasterisasi Perguruan Tinggi Tahun 2026 yang diumumkan Kemendiktisaintek.

Baca juga: Rektor motivasi lulusan Unand berani tangkap peluang kerja luar negeri

Penetapan tersebut mengacu pada Keputusan Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Nomor 0968/C3/DT.05.00/2025 tanggal 28 Oktober 2025 yang disampaikan kepada seluruh perguruan tinggi di Indonesia melalui surat nomor 1436/C3/AL.04/2025 pada 4 November 2025.

Penilaian klaster pada dasarnya dilakukan berdasarkan pengolahan data SINTA untuk periode 2022 hingga 2024 yang mencakup tujuh komponen utama, yakni penulis, afiliasi, artikel, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kekayaan intelektual, serta buku.

Kemendiktisaintek, katanya, menegaskan bahwa klasterisasi bukan bentuk pemeringkatan, melainkan mekanisme pengelompokan perguruan tinggi berdasarkan performa kinerja.

Hasil klasterisasi itu menjadi dasar penyusunan peta jalan riset nasional, perencanaan strategis penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta identifikasi peluang kolaborasi lintas klaster di tingkat nasional.

Meskipun tidak dilakukan pemeringkatan resmi, katanya, perbandingan performa perguruan tinggi dapat ditelusuri melalui skor metrik untuk klaster pada 2026 pada laman SINTA.

"Berdasarkan data itulah Unand meraih skor 50,94 dan berada pada posisi ketujuh nasional di antara seluruh perguruan tinggi penyelenggara akademik dalam kelompok klaster mandiri. Skor tertinggi dicapai oleh Institut Pertanian Bogor dengan nilai 65,83," katanya.

Meskipun terjadi penurunan jumlah dokumen pada sistem SINTA, kualitas luaran penelitian dan pengabdian justru mengalami peningkatan sehingga Unand tetap mampu mempertahankan posisi pada klaster tertinggi.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unand Marzuki menegaskan bahwa peningkatan performa riset dan pengabdian akan terus menjadi prioritas.

Ia mengatakan Unand akan terus mendorong budaya riset kolaboratif, pemanfaatan kekayaan intelektual, publikasi bereputasi, dan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil riset.

"Capaian klasterisasi ini bukan garis akhir, tetapi titik pacu untuk lompatan kinerja berikutnya," katanya.

Baca juga: Rektor: Sastra Minangkabau miliki daya tarik bagi mahasiswa asing

Baca juga: Unand siap jadi "host" uji publik penulisan ulang sejarah nasional

Baca juga: Rektor respon keterlibatan sejarawan Unand pada tulis ulang sejarah RI

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |