Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata menyatakan bahwa Organisasi Pariwisata Dunia (UN Tourism) telah membantu pemerintah Indonesia membuat pedoman investasi di sektor pariwisata.
"Sebagai informasi, yang biasanya ini berbayar teman-teman. Tapi karena kita menjadi host (tuan rumah pertemuan UN Tourism 37th CAP-CSA) dan hubungan baik dengan UN Tourism, ini dihadiahkan mereka kepada pemerintah Indonesia untuk dibuatkan pedoman investasi," kata Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata Martini M. Paham dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Martini mengatakan bahwa Indonesia adalah negara pertama di Asia-Pasifik yang dibuatkan pedoman investasi oleh UN Tourism, yang telah membuat pedoman serupa untuk 22 negara di dunia.
Sekretaris Jenderal UN Tourism Zurab Pololikashvili menyerahkan pedoman investasi di sektor pariwisata Indonesia kepada Menteri Pariwisata RI Widiyanti Putri Wardhana dalam rapat gabungan Komisi UN Tourism untuk Asia Timur dan Pasifik (CAP) dengan Komisi UN Tourism untuk Asia Selatan (CSA) ke-37, yang dibuka pada Selasa (15/4).
Baca juga: Kemenpar-UN Tourism akan terbitkan pedoman investasi pariwisata
Baca juga: Airlangga ajak anggota UN Tourism kolaborasi hadapi kebijakan tarif AS
Martini menyampaikan bahwa penyediaan pedoman investasi membantu pemerintah mempromosikan peluang investasi di sektor pariwisata Indonesia kepada para investor.
"Kalau kita sendiri yang bicara, investor bisa melihat, ya ini juga sekali (diberi) hilang. Tapi ini dipromosikan langsung oleh badan tertinggi PBB yaitu UN Tourism, yang mau mempromosikan daerah mana saja yang bisa jadi lokasi berpotensi untuk para investor berinvestasi dan apa saja kriteria itu dijelaskan di pedoman investasi," ia menjelaskan.
Dia mengatakan bahwa dokumen pedoman investasi pariwisata akan terus diperbarui.
"Ini adalah living document, dalam artian kita bisa terus memperbarui, kalau misalkan ada pembaruan dari Indonesia, itu diperbolehkan, dan juga akan tersedia dalam bentuk digital yang bisa kita perbarui kapanpun," katanya.
Martini menyampaikan bahwa Kementerian Pariwisata berencana mempromosikan peluang berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia ke beberapa negara.
Menurut dia, investor di sektor pariwisata saat ini kebanyakan berasal dari China dan Timur Tengah.
Ia mengatakan bahwa pemerintah berusaha meningkatkan investasi di lima destinasi pariwisata super prioritas, yang mencakup Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, Danau Toba, dan Likupang.
Selain itu, pemerintah berupaya meningkatkan investasi di wilayah Jakarta dan sekitarnya, Batam-Bintan dan Bali, serta Ibu Kota Nusantara.
"Jadi investasi terus harus difokuskan di tempat-tempat tersebut," kata Martini.
Namun, ia melanjutkan, daerah-daerah lain dengan potensi pariwisata menjanjikan juga bisa ikut dipromosikan.
Baca juga: Sektor pariwisata dinilai punya berpotensi jadi penggerak ekonomi global
Baca juga: RI bahas pengembangan pariwisata Asia-Pasifik di UN Tourism 37th CAP-CSA
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025