Politik kemarin, Paus Fransiskus wafat hingga usul Soeharto pahlawan

2 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Berbagai peristiwa politik kemarin (21/4) menjadi sorotan, mulai dari Presiden Prabowo sampaikan dukacita mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus hingga Istana sebut wajar mantan presiden diusulkan sebagai pahlawan nasional.

Berikut rangkuman ANTARA untuk berita politik kemarin yang menarik untuk kembali dibaca:

1. Prabowo sampaikan dukacita mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus

Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan dukacita mendalam atas wafatnya Pemimpin Umat Katolik Paus Fransiskus pada usia 88 tahun.

"Dengan rasa duka yang mendalam, saya menerima kabar mangkatnya Paus Fransiskus," ujar Prabowo dalam keterangan pada unggahan di akun Instagram resmi miliknya @prabowo, Senin malam.

Dalam unggahannya tersebut, Prabowo menampilkan dua buah foto saat bertemu secara langsung dan bersalaman dengan Paus Fransiskus.

Baca selengkapnya di sini


2. Istana: Evakuasi rakyat Palestina di Gaza secara teknis tak mudah

Menteri Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Presiden RI Prasetyo Hadi menyatakan Indonesia siap menampung rakyat Palestina di Gaza, tetapi secara teknis keinginan dan rencana evakuasi itu tidak mudah untuk dilaksanakan.

Prasetyo, saat ditemui di Wisma Negara, Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, menyebut rencana evakuasi yang ditawarkan oleh Presiden Prabowo Subianto itu perlu disepakati oleh Pemerintah Palestina dan juga dibicarakan dengan negara-negara lain yang saat ini aktif membantu perjuangan kemerdekaan Palestina.

“Tawaran itu dianggap perlu disetujui, kemudian secara teknis seperti apa kan tidak mudah. Tetapi, itu bagian dari kami Pemerintah Republik Indonesia terus memberikan perhatian kepada saudara-saudara kita di Gaza,” kata Prasetyo Hadi menjawab pertanyaan wartawan.

Baca selengkapnya di sini


3. Puan: Bentuk emansipasi Kartini perempuan terlibat pembuat kebijakan

Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan bahwa bentuk nyata dari emansipasi yang dicita-citakan Raden Ajeng Kartini ialah keterlibatan perempuan sebagai pemimpin dan pembuat kebijakan.

"Keterlibatan perempuan sebagai pemimpin dan pembuat kebijakan adalah bentuk nyata dari emansipasi yang dicita-citakan RA Kartini," kata Puan dalam keterangannya terkait peringatan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April di Jakarta, Senin.

Menurut dia, perempuan merupakan agen pembangunan sehingga pemberdayaan perempuan merupakan hal yang harus diperjuangkan.

Baca selengkapnya di sini


4. Pemerintah terus koordinasi intensif soal kebijakan tarif Trump

Menteri Sekretaris Negara yang juga Juru Bicara Presiden RI Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa pemerintah terus melakukan koordinasi intensif terkait kebijakan tarif yang dikeluarkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

"(Koordinasi) sangat intens, khusus terutama masalah tarif dunia. Kebijakan tarif dari Amerika," ujar Prasetyo di Wisma Negara, Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Prasetyo mengatakan tim pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Wakil Kepala Badan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu serta perwakilan dari Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan secara rutin berkoordinasi untuk mengantisipasi dan memperbarui hasil dari negosiasi yang dilakukan.

Baca selengkapnya di sini


5. Istana sebut wajar mantan presiden diusulkan sebagai pahlawan nasional

Juru Bicara Presiden RI Prasetyo Hadi menilai wajar seorang mantan presiden diusulkan sebagai pahlawan nasional.

Oleh karena itu, dia beranggapan bahwa tidak ada yang salah dengan usulan menjadikan Presiden Ke-2 RI Soeharto sebagai pahlawan nasional.

"Kami merasa apa salahnya? Menurut kami, mantan-mantan presiden itu sudah sewajarnya untuk mendapatkan penghormatan dari bangsa dan negara. Jangan selalu melihat yang kurangnya, kita lihat prestasinya," kata Prasetyo Hadi menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Wisma Negara, Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin.

Baca selengkapnya di sini

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |