Jakarta (ANTARA) - Beberapa peristiwa humaniora terjadi di tanah air di sepanjang hari Senin (21/4). Di antaranya, peringatan Hari Kartini mewujudkan Asta Cita untuk Indonesia Emas hingga Menag sampaikan duka dan sebut Paus Fransiskus adalah sahabatnya.
Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca.
Peringatan Hari Kartini wujudkan Asta Cita untuk Indonesia Emas
Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Nannie Hadi Tjahjanto mengatakan acara peringatan Hari Kartini bertema "Seribu Profesi Perempuan dan Gen Z" bertujuan untuk mewujudkan Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045.
"Mengusung tema besar 'Seribu Profesi Perempuan dan Gen Z', untuk mewujudkan Asta Cita menuju 100 tahun Kowani tahun 2028 dan Indonesia Emas tahun 2045," kata Nannie Hadi Tjahjanto dalam acara "Seribu Profesi Perempuan dan Gen Z" di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan acara ini juga menandai kekuatan lintas generasi, dari para senior hingga Gen Z yang bersatu dalam semangat berkolaborasi, saling menguatkan, dan saling menginspirasi sesama perempuan.
Selengkapnya baca di sini
Wamendukbangga: Hari Kartini momentum mendidik anak lebih berkualitas
Wakil Menteri Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka mengatakan peringatan Hari Kartini sebagai momentum perjuangan perempuan untuk mendidik anak menjadi lebih berkualitas.
"Kita sama mengetahui perjuangan Raden Ajeng Kartini sungguh luar biasa pada masanya, bagaimana memperjuangkan pendidikan. Kali ini, perjuangan perempuan bagaimana bisa mendidik anak-anak menjadi berkualitas dan menjadi generasi emas 2045," ujar Isyana di Kota Binjai, Sumut, Senin.
Ia mengatakan dalam memperingati Hari Kartini ini, biasanya isinya adalah ibu-ibu, karena perempuan Indonesia merupakan orang yang kuat, tangguh dan menjadi pahlawan di keluarganya.
Selengkapnya baca di sini
Wapres Gibran: Dunia kehilangan sosok Paus Fransiskus yang penuh kasih
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus melalui akun Instagram resminya pada Senin sore.
Dalam unggahannya, Wapres menyebut wafatnya Paus Fransiskus membuat masyarakat dunia kehilangan pemimpin spiritual dunia yang lembut, penuh kasih, dan teguh dalam menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan.
“Atas nama pribadi dan Bangsa Indonesia, saya menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Sri Paus Fransiskus,” demikian petikan belasungkawa dalam postingan di akun @girban_rakabuming, dilansir di Jakarta.
Selengkapnya baca di sini
Pakar jelaskan istilah medis di balik penyakit Paus Fransiskus
Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama memberikan penjelasan medis terkait penyakit yang diderita Paus Fransiskus sebelum wafat, yakni pneumonia ganda (double pneumonia).
Tjandra, dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan istilah tersebut bukanlah sebutan medis yang lazim, namun merujuk pada kondisi pneumonia yang menyerang kedua paru kiri dan kanan yang secara resmi disebut sebagai pneumonia bilateral.
"Sebenarnya, istilah pneumonia ganda, atau double pneumonia bukanlah istilah yang terlalu lazim digunakan di dunia kedokteran," katanya.
Selengkapnya baca di sini
Menag sampaikan duka dan sebut Paus Fransiskus adalah sahabatnya
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Pemimpin Umat Katolik Paus Fransiskus, dan menyebut bahwa mendiang adalah salah satu sahabat dekatnya.
"Saya mengucapkan duka sedalam-dalamnya atas wafatnya Paus Fransiskus. Tentu jasa dan persahabatan beliau tidak bisa kita lupakan," ujar Menag di Jakarta, Senin.
Menag Nasaruddin dan Paus Fransiskus dikenal sebagai dua tokoh yang memiliki jalinan persahabatan.
Selengkapnya baca di sini
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025