UMKM RI harus mampu bersaing di tingkat ASEAN dan global

1 month ago 8

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Siti Azizah mengatakan UMKM Indonesia harus mampu bersaing di tingkat ASEAN maupun global.

“Kemenangan sejati adalah tentang keberanian memulai, ketangguhan bertahan, serta menciptakan dampak nyata bagi masyarakat. Mari kita bersama-sama wujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik. Saya percaya bahwa dengan kolaborasi, komitmen, konsistensi, kita mampu mencapai tujuan besar ini dan membawa Indonesia menjadi negara yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera,” katanya saat membacakan pidato Menteri UMKM Maman Abdurrahman dalam acara ImpactPreneurs Summit 2025 di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa.

Pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan generasi muda melakukan langkah konkret dalam mewujudkan kewirausahaan sebagai pilar pembangunan ekonomi dan sosial bangsa sebagai bentuk perubahan nyata melalui inovasi menuju Indonesia Emas 2045.

Baca juga: INABUYER 2025 fasilitasi transaksi UMKM senilai Rp2,1 triliun

Saat ini, Indonesia disebut sedang memasuki bonus demografi dengan total 70 persen penduduk merupakan anak muda produktif. Tantangan utama dari bonus demografi di Tanah Air adalah mengarahkan potensi besar ini dalam aktivitas produktif, terutama melalui kewirausahaan.

Untuk itu, pemerintah telah menetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 dengan target peningkatan rasio kewirausahaan nasional dari 3,1 menjadi 3,6 persen.

“Target ini diharapkan menciptakan jutaan lapangan kerja dan menjadi solusi nyata terhadap berbagai tantangan sosial dan ekonomi yang ada,” ungkap Siti Azizah.

Pihaknya mengakui bahwa sebagian dari 30,17 juta UMKM, masih banyak kendala yang dihadapi. Mulai dari urusan modal, teknologi, sumber daya manusia, hingga akses pasar yang terbatas.

Demi mengatasi masalah tersebut, pihaknya mengajak para pemangku kepentingan terkait untuk memastikan UMKM tumbuh kuat, berinovasi, berkelanjutan, serta memanfaatkan teknologi digital agar mampu bersaing secara global.

Baca juga: Menteri UMKM dukung 40 persen belanja pemerintah melalui INABUYER

Siti Azizah menekankan soal pentingnya digitalisasi yang mencakup pelatihan teknis, pendampingan intensif, akses pembiayaan memadai, dan konektivitas pasar global, guna mendukung transformasi digital melalui kerjasama konkret dengan perguruan tinggi, pemerintah daerah, komunitas, dan lembaga riset.

Hingga akhir tahun 2024, lebih dari 25 juta UMKM telah bergabung ke dalam ekosistem digital. Per tahun ini, juga terdapat lebih dari 550 startup telah mengikuti berbagai program strategis dari Kementerian UMKM.

“Melalui platform Sapa UMKM, kami juga akan terus memperkuat pelatihan teknis, akses pembiayaan, akses pasar global, serta pendampingan intensif untuk UMKM. Kita semua menyadari bahwa kolaborasi internasional dan regional sangat penting untuk mencapai tujuan ini,” ucap dia.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |