Umat Buddha gelar ritual Atthami Puja di Candi Gayatri Tulungagung

4 hours ago 3

Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Sekitar seratus umat Buddha dari sejumlah vihara di Tulungagung, Jawa Timur, menggelar ritual Atthami Puja di pelataran Candi Gayatri, Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu, Minggu.

Ritual keagamaan ini merupakan bagian dari peringatan Atthami Puja, yaitu upacara suci umat Buddha untuk mengenang momen kremasi jenazah Sang Buddha, yang jatuh delapan hari setelah Tri Suci Waisak.

"Kami umat Buddha di Tulungagung dari tiga vihara, yakni Vihara Buddha Loka Kota, Vihara Budasari, dan Vihara Sasana Bakti Selorejo Ngunut, hadir di Candi Sanggrahan untuk melaksanakan peringatan Atthami Puja," kata Pandita Vihata Buddha Loka, Sugianto usai prosesi Atthami Puja.

Seremoni dimulai sekitar pukul 08.00 WIB dengan rangkaian pradakshina, yaitu penghormatan dengan mengelilingi candi searah jarum jam sebanyak tiga kali.

Prosesi dilakukan sambil membawa bendera Buddhis dan mengucap puja-puji kepada Buddha, Dhamma, dan Sangha.

Setelah itu, umat melakukan pembacaan paritta atau doa-doa suci di hadapan altar utama Candi Gayatri, yang diyakini sebagai tempat persemayaman Bhiksuni Raja Patmi atau Dewi Gayatri, istri Raja Majapahit Raden Wijaya dan ibu dari Tribhuwana Tunggadewi.

"Kami memilih Candi Gayatri karena tempat ini secara historis merupakan situs suci, tempat disemayamkannya Bhiksuni Gayatri. Itu selaras dengan makna Atthami Puja, yang memperingati proses pelepasan jasmani terakhir tokoh besar dalam ajaran Buddha," ujarnya.

Selain doa bersama, prosesi juga diisi dengan perenungan makna kehidupan dan pelimpahan jasa kepada seluruh makhluk, khususnya arwah yang diyakini berada di kawasan Candi Gayatri.

"Dengan pelimpahan jasa ini, kami berharap energi positif bisa memancar dari tempat ini, menciptakan ketenangan, kebahagiaan, dan kedamaian bagi semua makhluk," tambah Bhikkhu Saddhaviro.

Ritual Atthami Puja di Candi Gayatri telah rutin digelar umat Buddha Tulungagung dalam beberapa tahun terakhir sebagai bentuk pelestarian nilai spiritual dan sejarah warisan Majapahit.

Baca juga: Menag ingatkan perbedaan adalah rahmat pada peringatan Waisak 2025

Baca juga: 30 ucapan selamat Hari Raya Waisak 2025: Kata-kata bijak dan doa

Baca juga: Panduan lengkap tradisi Waisak 2025: Dari meditasi hingga aksi sosial

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |