Padang (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dibantu TNI/Polri dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta instansi lainnya masih terus berupaya memadamkan kebakaran pabrik karet milik PT Teluk Luas yang berlangsung sekitar tujuh jam lebih.
"Tim gabungan yang terdiri atas personel Damkar berbagai daerah, kepolisian, TNI dan instansi lainnya masih berusaha melakukan pemadaman api," kata Kapolres Kota Padang AKBP Apri Wibowo di Padang, Minggu.
Baca juga: Damkar berbagai daerah bantu padamkan kebakaran besar di Kota Padang
Kapolres Kota Padang mengatakan kejadian kebakaran tersebut diketahui terjadi sekitar pukul 12.00 WIB dan hingga pukul 19.20 WIB api belum berhasil dipadamkan.
Selain fokus pada pemadaman api, pihak kepolisian juga melakukan pengamanan hingga mencari lokasi penampungan sementara terhadap warga yang berada di sekitar pabrik karet tersebut.
"Kita amankan warga yang tinggal di sekitar lokasi dan menyiapkan tempat penampungan sementara," ujar AKBP Apri Wibowo.
Dalam peristiwa itu, Kapolres setempat menyampaikan tidak ada korban jiwa. Namun demikian, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Padang tetap menyiagakan ambulans untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Informasi yang diperoleh polisi dari saksi di lokasi kejadian, diduga api pertama kali muncul di tempat pengepakan karet. Namun, polisi masih mengumpulkan bukti-bukti, termasuk menyelidiki penyebab pasti kebakaran.
"Nanti pasti akan kita lakukan penyelidikan," kata dia.
Sementara itu, salah seorang saksi mata yang juga petugas kebersihan di PT Teluk Luas, Nita mengungkap dugaan awal penyebab kebakaran yang menimpa pabrik karet tersebut berasal dari tabung gas yang berfungsi sebagai pengemasan karet.
Baca juga: Saksi ungkap dugaan pemicu kebakaran pabrik karet di Padang Minggu
Baca juga: Pabrik karet di Kota Padang kebakaran Minggu siang
"Kebakaran itu awalnya dari tabung gas yang berfungsi sebagai pengemasan karet," kata Nita.
Nita menduga tabung gas pengemasan atau pengepakan karet tersebut masih dalam kondisi hidup atau belum dimatikan. Namun, ia tidak mengetahui pasti penyebab yang memicu tabung gas itu, sehingga timbul kebakaran.
Ketika api mulai membakar lima kotak karet mentah, para karyawan langsung berusaha memadamkannya menggunakan racun api. Namun, upaya itu tidak berhasil karena kobaran api semakin membesar.
"Jadi sudah terbakar lima petak karet dan api semakin membesar, tidak sanggup lagi dipadamkan dengan racun api," ujarnya.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025