Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) dan PT Pertamina (Persero) mengadakan “Awarding Day AI Talent Hub Indonesia 2025” sebagai apresiasi dan pengakuan para talenta terbaik kecerdasan buatan (AI) yang telah menunjukkan prestasi, inovasi, serta kontribusi signifikan dalam pengembangan teknologi AI di Indonesia.
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Prof. Hamdi Muluk dalam keterangannya, Selasa mengatakan selama satu bulan terakhir, para peserta melalui proses mentoring, bootcamp, hingga coaching yang intensif.
Seluruh rangkaian ini bertujuan mengasah keterampilan teknis, memperdalam pemahaman konsep kecerdasan buatan, serta meningkatkan kemampuan problem solving dan inovasi para peserta.
“Melalui program ini, kami berharap akan lahir inovator AI terbaik bangsa yang berkontribusi bagi kemajuan Indonesia,” kata Prof. Hamdi.
Rangkaian program bootcamp bertajuk “Delivering Future Innovators for Indonesia AI Ecosystem” berlangsung sejak Agustus 2025.
Baca juga: Mahasiswa UI raih Excellence Award di National Taiwan University
Program ini mendapat sambutan luar biasa dari 200 peserta yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.
Para pendaftar datang dari latar belakang yang beragam, baik mahasiswa, profesional, maupun inovator muda.
Sebanyak 100 peserta terpilih sebagai finalis yang wajib mengikuti proses bootcamp selama 4 minggu, hingga tersaring menjadi 20 finalis terbaik untuk melaju ke sesi pitching dan final.
Setelah melalui sesi pitching dan final, dewan juri menetapkan para pemenang AI Talent Hub Indonesia 2025.
Juara 1 diraih oleh Fauzul Azkia dengan inovasi FOID AI (Aceh), Juara 2 oleh Annisa Rachman melalui karya DOSIAN: Dosimetry AI for Nuclear Medicine (Depok, Jawa Barat), serta Juara 3 oleh Andika Rohman Prasetia dengan Inovasi MBG (Jakarta).
Baca juga: Kemkomdigi optimalkan AI Talent Factory percepat program prioritas
Adapun penghargaan Juara Favorit diberikan kepada Hasanul Bashori dengan proyek Smart CCTV Marine Safety AI (Jakarta).
Direktur Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi UI, Chairul Hudaya memberikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah mengembangkan potensi diri melalui pembelajaran dan inovasi berkelanjutan.
“Mari kita kembangkan potensi, terus belajar hal-hal baru, dan jangan berhenti berinovasi. Seperti yang dikatakan Christopher Freeman, not to innovate is to die, artinya dengan terus berinovasi, kita akan tetap hidup dan berkelanjutan,” ujarnya.
Baca juga: UI jadi motor riset dan inovasi, perluas jejaring bioteknologi Asia
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
