UCI terapkan teknologi pelacak di Road World Championship 2025 

1 month ago 15

Jakarta (ANTARA) - Union Cycliste Internationale (UCI) akan menerapkan teknologi pelacak GPS bagi seluruh pembalap pada Road World Championship 2025 di Kigali, Rwanda, sebagai upaya meningkatkan keselamatan, menyusul insiden kecelakaan fatal yang menimpa Muriel Furrer tahun lalu.

Dalam pernyataan resminya, Kamis, UCI menyebut penggunaan pelacak keselamatan akan diwajibkan untuk pertama kalinya dalam sejarah Kejuaraan Dunia.

Teknologi ini akan terlebih dahulu diuji coba pada Tour de Romandie Feminin yang dimulai 15 Agustus.

“Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan UCI dan SafeR untuk meningkatkan keselamatan pembalap di balap sepeda jalan raya profesional,” tulis UCI.

“Teknologi yang sama akan digunakan di Kejuaraan Dunia Road UCI 2025 di Kigali, Rwanda, di mana semua pembalap akan membawa perangkat tersebut,” lanjut mereka.

Furrer mengalami kecelakaan di Zurich pada 27 September tahun lalu dan meninggal dunia di rumah sakit satu hari kemudian. Ia sedang berlomba dalam nomor road race kategori junior putri, yang rutenya dimulai hanya 20 menit dari kota asalnya di Egg.

Dari investigasi yang kemudian dilakukan, didapati bahwa Furrer tidak sadarkan diri di dalam hutan dan tidak dapat ditemukan selama satu setengah jam, sebelum kemudian mendapat pertolongan medis.

Baca juga: Pembalap Belgia Remco Evenepoel akan pindah ke Red Bull-Bora pada 2026

Sepeda Furrer tidak dilengkapi dengan pelacak keselamatan. Sebaliknya, ia hanya menggunakan transponder yang mencatat waktu ketika pembalap melewati pos pemeriksaan, tetapi tidak memberikan pelacakan secara menyeluruh dan hanya berfungsi untuk identifikasi, bukan untuk keselamatan.

Dua tawaran dari pihak eksternal untuk menggunakan sistem pelacakan publik menjelang kejuaraan tahun lalu tidak diambil oleh penyelenggara lokal maupun UCI, dengan alasan keterbatasan waktu dan kekhawatiran soal penggunaan data.

Penyelidikan oleh kepolisian Swiss masih berlangsung hingga akhir Juli tahun ini.

UCI menegaskan bahwa sistem ini akan memperkuat pemantauan keselamatan selama perlombaan dan memungkinkan respons cepat dalam kondisi darurat.

Tour de Suisse 2025 menjadi lomba pertama yang menerapkan sistem pelacakan ini, di mana Olivier Senn, Direktur Tour de Suisse, juga menjabat sebagai penanggung jawab lokal Kejuaraan Dunia di Zurich tahun lalu.​​​

​​​​Road World Championship 2025 di Kigali akan menjadi ajang balap sepeda road race level dunia pertama yang digelar di benua Afrika.

Baca juga: Le Tour de Langkawi 2025 lintasi rute 12 negara bagian Malaysia

Baca juga: Pelatih : Emas para balap sepeda Thailand buah dari Peparnas Solo 2024

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |