Istanbul (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Minggu mengatakan dirinya "sangat kecewa" atas serangan rudal Rusia yang masih berlangsung terhadap Ukraina di tengah perundingan damai.
"Saya sangat kecewa karena rudal-rudal ditembakkan Rusia...sangat kecewa," kata Trump kepada wartawan sebelum menaiki Air Force One di Bandara Kota Morristown di Morristown, New Jersey, dan mengatakan bahwa dia "terkejut" oleh pemboman yang terus berlanjut selama perundingan.
Ketika ditanya apa yang diharapkannya dari Presiden Rusia Vladimir Putin, ia menjawab: "Ya, saya ingin dia berhenti menembak, duduk, dan menandatangani kesepakatan. Saya rasa kami memiliki batasan kesepakatan, dan saya ingin dia menandatanganinya, menyelesaikannya, dan melanjutkan hidup."
Lalu seorang wartawan bertanya: "Apakah kamu mempercayai Putin?" dan Trump menjawab: "Saya akan beritahu setelah dua minggu," jawabnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Trump juga membahas pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Vatikan di sela pemakaman Paus Fransiskus, ini kali pertama keduanya kembali bertemu setelah pertemuan panas di Gedung Putih pada Februari.
"Saya rasa pertemuan itu berjalan dengan baik. Kita lihat saja apa yang terjadi dalam beberapa hari ke depan," katanya, seraya menambahkan hubungannya dengan pemimpin Ukraina itu "tidak pernah buruk."
Trump menggambarkan Zelenskyy "lebih tenang" dalam pertemuan di Vatikan.
"Saya pikir dia mengerti, dia memahami gambarannya, dan saya pikir dia ingin membuat kesepakatan. Saya tidak tahu apakah dia ingin membuat kesepakatan (sebelumnya)," katanya.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Trump: Rusia-Ukraina hampir sepakat, setuju "poin utama" perdamaian
Baca juga: Trump dan Zelenskyy bertemu di Vatikan, sepakat lanjutkan pembicaraan
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025