New York City (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa (10/6) memperingatkan para pengunjuk rasa untuk menjauh dari parade militer yang dia rencanakan akan digelar pada Sabtu (14/6) di Washington DC dalam rangka memperingati ulang tahun Angkatan Darat AS ke-250.
Ia juga menegaskan bahwa setiap demonstran yang "membenci negara kita" akan berhadapan dengan "kekuatan yang sangat besar."
Trump melontarkan pernyataan tersebut saat mengunjungi Fort Bragg di North Carolina dan berbicara di sebuah acara yang berkaitan dengan perayaan tersebut, yang akan berpuncak pada parade yang bertepatan dengan ulang tahun Trump ke-79.
Dalam kunjungan itu, Trump menyaksikan Angkatan Darat AS mendemonstrasikan serangan rudal, serangan helikopter, dan penyerbuan gedung di Fort Bragg, yang juga merayakan ulang tahun Angkatan Darat AS ke-250.
Fort Bragg, yang terletak di dekat Fayetteville, North Carolina, berfungsi sebagai markas Komando Operasi Khusus Angkatan Darat AS. Unit-unit yang sangat terlatih, seperti Baret Hijau (Green Berets) dan Divisi Lintas Udara ke-82 (82nd Airborne), berbasis di Fort Bragg, demikian menurut Associated Press.
Dalam pernyataannya yang disampaikan dari Oval Office sebelum bertolak ke North Carolina, Trump mengatakan para pengunjuk rasa yang berkumpul selama parade militer akan berhadapan dengan "kekuatan yang sangat besar," sebuah peringatan keras yang tidak membedakan antara unjuk rasa damai dan konfrontasi yang diwarnai kekerasan, tulis The New York Times mengenai perkembangan tersebut.
Trump membanggakan soal "hari luar biasa" yang dia rencanakan itu sebelum mengatakan bahwa setiap demonstran akan ditindak tegas. "Bagi orang-orang yang ingin melakukan protes, mereka akan dihadapkan dengan kekuatan yang sangat besar. Dan saya bahkan belum mendengar tentang protes, tetapi Anda tahu, ini adalah orang-orang yang membenci negara kita, namun mereka akan berhadapan dengan kekuatan yang sangat besar."
"Komentar Trump muncul setelah sang presiden menghabiskan waktu beberapa menit untuk memuji pengerahan ribuan personel Garda Nasional dan Marinir oleh pemerintahannya guna merespons unjuk rasa yang terjadi pada akhir pekan lalu di Los Angeles, yang memprotes penggerebekan imigrasi federal secara besar-besaran," papar laporan The New York Times.
Rangkaian insiden kerusuhan tersebut meliputi pembakaran mobil, pelemparan bongkahan beton ke arah petugas, dan penjarahan di beberapa tempat seperti Apple Store, tambah laporan itu.
Para pendukung aksi unjuk rasa di California itu, yang digelar untuk menentang tindakan imigrasi keras oleh Trump, mengatakan aksi unjuk rasa sebagian besar berlangsung damai. Mereka juga mengatakan rangkaian insiden kekerasan telah dibesar-besarkan oleh para sekutu dan pejabat pemerintahan Trump.
Pewarta: Xinhua
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025