Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah (Pemda) Sumatera Barat (Sumbar) dan Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat berkolaborasi dengan sejumlah universitas serta perusahaan swasta untuk mencetak wirausahawan muda di bidang pertanian (young agripreneurs) melalui AgriYouth 2025.
Perusahaan tersebut adalah perusahaan financial technology (fintech) PT Mekar Investama Teknologi (Mekar) serta perusahaan pengembangan pertanian terintegrasi PT Mekar Agrifin Teknologi (Paten Mekar Tani).
“Kegiatan ini bukan hanya mengenalkan pemuda pada produksi pertanian modern, tetapi juga mengedukasi tentang akses finansial bagi petani untuk naik kelas,” kata CEO Mekar Pandu Aditya Kristy dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Minggu.
Ia menuturkan melalui AgriYouth, peserta tidak hanya mendapat ruang diskusi, tapi juga kesempatan nyata untuk berkolaborasi dengan pelaku industri, akademisi, dan sektor keuangan.
Selain itu, program AgriYouth 2025 juga menjalin kerja sama dengan tiga universitas di Sumatera Barat melalui program magang agar mahasiswa memperoleh pengalaman praktis di sektor pertanian modern serta penyerapan lulusan terbaik untuk pengembangan daerah.
Pandu mengatakan inisiatif tersebut tidak hanya menjadi wadah edukatif, tapi juga sebagai bentuk kepedulian pihaknya dalam menyiapkan generasi muda yang unggul secara intelektual serta cerdas secara finansial, sehingga siap menghadapi dunia kerja.
Ia berharap program tersebut dapat menjadi langkah awal dalam mencetak young agripreneurs yang siap bersaing di tingkat nasional maupun global.
Baca juga: Mentan ajak KTNA kawal hilirisasi pertanian demi Indonesia Emas 2045
Baca juga: Mentan ajak anak-anak muda bangun sektor pertanian
Baca juga: Wapres minta Mentan libatkan anak muda untuk R&D pertanian
Pandu menyatakan pihaknya juga menghadirkan pembiayaan untuk pertanian jagung sekaligus menghidupkan kembali lahan terbengkalai yang telah 35 tahun tidak produktif bersama dengan Paten Mekar Tani.
Ia menyampaikan program tersebut memperluas pengelolaan lahan pertanian hingga 300 hektare, dengan dampak nyata berupa penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan produktivitas pangan, serta penguatan ketahanan pangan nasional.
“Kami ingin membangun ekosistem bersama yang mampu mewujudkan asta cita di sektor ketahanan pangan,” ujar Pandu Aditya Kristy.
Baca juga: Dosen IPB beri pelatihan digital marketing bagi anak muda di Magetan
Baca juga: Regenerasi petani untuk masa depan kemandirian pangan Indonesia
Baca juga: Menkop UKM dorong kampus perkuat minat anak muda bekerja di pertanian
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.