Sorong (ANTARA) - TNI Angkatan Laut dari satuan Komando Armada III (Koarmada III), Papua Barat Daya melaksanakan diplomasi maritim lewat misi port visit ke Papua Nugini (PNG) untuk memperkuat hubungan bilateral dengan negara tetangga.
Kepala Staf Koarmada III Laksamana Pertama TNI Anung Sutanto, di Sorong, Selasa, menjelaskan misi port visit ini merupakan bentuk nyata diplomasi pertahanan TNI AL yang sejalan dengan kebijakan politik luar negeri Indonesia, khususnya dalam memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara tetangga.
"Misi ini membawa pesan persahabatan, perdamaian, dan kemanusiaan," jelasnya.
Menurut dia, Satgas Port Visit 2025 akan menjadi duta bangsa yang mencerminkan wajah TNI AL dan Indonesia di mata dunia internasional.
Satgas Port Visit PNG 2025 dipimpin oleh Komandan Satgas, Kolonel Laut (P) Ferry H. Hutagaol, yang juga menjabat sebagai Komandan Satuan Kapal Eskorta (Dansatkor) Koarmada III.
Satgas ini diberangkatkan menggunakan KRI Wahidin Sudirohusodo-991 (KRI WSH-991) dengan total kekuatan 188 personel, terdiri dari 163 awak kapal dan 25 personel staf pendukung dari berbagai satuan, termasuk tenaga medis dan personel Dinas Penerangan.
Baca juga: KSAL pastikan KRI Brawijaya 320 tampil di perayaan HUT TNI
"Operasi ini akan berlangsung selama 14 hari, mulai 9 hingga 22 September 2025, menggunakan KRI WSH-991 yang akan berlayar dari Sorong menuju Port Moresby, ibu kota Papua Nugini, dan kembali ke Sorong sesuai waktu yang telah ditentukan," bebernya.
Dia mengatakan, selama berada di PNG, satgas ini akan menjalani serangkaian kegiatan diplomatik dan sosial kemanusiaan, seperti kunjungan kehormatan dan diplomasi antar angkatan laut.
Kemudian, kegiatan olahraga dan pertukaran budaya, pembukaan kapal untuk umum, resepsi kenegaraan, pelayanan kesehatan gratis dan pemberian obat-obatan, renovasi fasilitas ibadah di wilayah tujuan.
TNI AL juga menggandeng Kementerian Kesehatan RI guna menyediakan dukungan medis berupa obat-obatan dan layanan kesehatan, yang akan diberikan kepada masyarakat PNG sebagai bagian dari program soft diplomacy Indonesia.
"Misi ini juga bertepatan dengan peringatan HUT ke-50 Kemerdekaan Papua Nugini pada 16 September 2025," ujarnya.
Menurut dia, momentum bersejarah ini menjadi kesempatan strategis bagi Indonesia untuk memperkuat confidence building measures (CBM) dan menunjukkan eksistensi positif di kawasan Pasifik Selatan.
Selain KRI WSH-991 dari Koarmada III, misi port visit ini juga diperkuat oleh kehadiran KRI Raden Eddy Martadinata-331 (KRI REM-331) dari Koarmada II, yang berlayar dengan rute Surabaya-Ambon-Port Moresby dan kembali melalui jalur yang sama.
"KRI REM-331 membawa 140 personel yang turut menjalankan misi diplomasi serupa," katanya.
Dia berharap kehadiran TNI AL di Papua Nugini menjadi simbol kuat persahabatan, solidaritas kemanusiaan, dan komitmen Indonesia dalam menjaga perdamaian kawasan perbatasan kedua negara.
Baca juga: TNI incar kapal induk angkatan laut Italia untuk perkuat pertahanan RI
Baca juga: Pemerintah gelontorkan 1,25 miliar dolar AS beli dua KRI dari Italia
Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.