Jakarta (ANTARA) - Dalam upaya menghadirkan aplikasi ramah remaja, TikTok selama ini mengandalkan orang tua untuk mengawasi penggunaan aplikasi melalui fitur Family Pairing yang memungkinkan orang tua membatasi waktu menonton dan memblokir konten tertentu.
Kini, platform media sosial ini memperkenalkan tambahan fitur yang memungkinkan orang tua yang menjadi pendamping remaja dalam Family Pairing untuk menentukan kapan aplikasi dapat diakses oleh remaja dan melihat koneksi anak remaja mereka.
Menurut siaran Engadget pada Selasa (11/3), fitur baru yang dinamai Time Away itu memungkinkan orang tua mengatur kapan TikTok bisa diakses menggunakan perangkat milik anak remaja mereka.
Contohnya, orang tua dapat menonaktifkan akses ke TikTok selama perjalanan akhir pekan atau selama waktu makan malam alih-alih hanya menetapkan batas waktu melihat layar harian.
Orang tua dapat pula menerapkan pembatasan akses berulang jika ingin menyederhanakan penjadwalan penggunaan aplikasi setiap minggu.
Remaja dapat mengajukan permintaan waktu tambahan, tetapi mereka hanya bisa mendapatkannya dengan persetujuan dari orang tua.
Selain itu, orang tua kini dapat melihat siapa saja yang diikuti atau mengikuti akun anak remajanya serta akun yang telah mereka blokir.
Baca juga: TikTok perketat kontrol privasi bagi pengguna remaja
Baca juga: TikTok kembangkan fitur pembatasan konten untuk pengguna remaja
TikTok mengklaim fitur barunya akan membantu orang tua "lebih siap melakukan percakapan berkelanjutan dengan remaja serta membantu remaja meningkatkan keterampilan digital yang mereka butuhkan."
Platform media sosial ini juga menambahkan fitur unik untuk membatasi waktu remaja melihat layar.
Pengguna TikTok berusia di bawah 16 tahun yang masih menggunakan aplikasi setelah pukul 22.00 akan melihat layar mereka diambil alih oleh pop-up yang memainkan musik menenangkan.
Namun, pop-up musik ini bisa dimatikan apabila mereka ingin melanjutkan menonton konten di TikTok.
Dalam beberapa pekan mendatang, TikTok juga berencana menguji penambahan latihan meditasi ke pop-up ini.
Baca juga: TikTok rilis proyek global untuk perlindungan remaja dari hoaks
Baca juga: Menkomdigi: Pembatasan media sosial dibutuhkan untuk melindungi anak
Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025