Yangon (ANTARA) - Naing Win Soe (36), petani dari Desa Aung Thar di Lewe, Nay Pyi Taw, Myanmar, tidak perlu lagi melakukan enam atau tujuh kali perjalanan setiap hari untuk mengambil air bagi keluarganya.
Berkat proyek pasokan air bersih pedesaan yang didanai oleh Dana Khusus Kerja Sama Lancang-Mekong (Lancang-Mekong Cooperation/LMC), Naing Win Soe kini dapat mengakses air bersih dari tangki yang dipasang di halaman rumahnya. Proyek ini telah meringankan beban hariannya untuk mengangkut air sejauh 400 meter.
"Dulu, tempat kami mengambil air lokasinya sangat jauh. Kelangkaan air menjadi masalah besar, terutama saat musim panas, dan air minum juga tidak bersih. Kami harus menunggu giliran untuk mengambil air. Menggali sumur tidak mungkin dilakukan di sebagian besar tempat di sini. Di sini, kami harus menggali sekitar 400-500 kaki (122-152 meter) untuk mendapatkan air," ungkap Naing Win Soe, kepala keluarga yang beranggotakan empat orang, kepada Xinhua.
Mengungkapkan rasa terima kasihnya, dia berkata, "Saya sangat senang. Saya bahkan memberikan sebagian tanah saya untuk pembangunan tangki penyimpanan air bagi proyek ini."
Penerima manfaat lainnya, penduduk desa bernama Ko Hlaing Win (38) mengatakan "Kami biasanya mengangkut air menggunakan gerobak, yang memakan waktu sekitar dua jam setiap hari. Proyek pasokan air bersih baru ini sangat membantu."
"Ini tidak hanya bermanfaat bagi kami, tetapi juga bagi ternak kami. Saya berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan ini," imbuhnya.
Penduduk desa lainnya yang bernama Daw Sabel (50) menjelaskan bagaimana kehidupan telah membaik. "Dulu, mengambil air sangat sulit. Kami harus mengantre, bergantian mengambil air. Sekarang, air mengalir dari keran yang terhubung ke tangki penyimpanan. Sangat mudah sekali," tuturnya.
Dia memuji para pekerja China yang membangun sistem tersebut, dengan mengatakan, "Orang-orang China yang membangun sistem pasokan air tersebut. Mereka ramah. Sekarang, kami memiliki air bersih, yang sangat baik bagi keluarga saya yang terdiri dari tujuh orang."
Proyek pasokan air bersih ini membantu lebih dari 300 penduduk desa dengan satu sumur, sebuah sistem pemurnian, satu menara penyimpanan berkapasitas 8.000 galon, tiga tangki penampungan air, dan satu jalur pipa.
Sebuah proyek pasokan air bersih yang didanai oleh Dana Khusus Kerja Sama Lancang-Mekong (Lancang-Mekong Cooperation/LMC) membantu lebih dari 300 penduduk di Desa Aung Thar, Kota Lewe, Myanmar, dengan satu sumur, sebuah sistem pemurnian air, satu menara penyimpanan berkapasitas 8.000 galon, tiga tangki penampungan air, dan satu jalur pipa. (ANTARA/Xinhua)
Dalam sebuah upacara yang menandai rampungnya proyek tersebut, U Hla Myint Thein (42), seorang petani, berbicara mewakili penduduk desa, "Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung proyek ini. Kami juga akan memelihara fasilitas-fasilitas ini guna memastikan keberlanjutan jangka panjang dari sumur, menara penyimpanan air, tangki penampungan air, dan jalur pipa tersebut."
U Kyaw Soe Moe (49), seorang pemimpin 100 rumah tangga di Desa Aung Thar, yang telah menjabat sejak 2010, menceritakan masa lalunya. "Sebagai seorang pemimpin desa, dulu saya selalu menghadapi masalah kekurangan air. Sekarang, masalah itu sudah tidak ada lagi," sebutnya.
"Saat proses pembangunan sistem pasokan air, saya mengawasi beberapa pekerjaan. Untuk persahabatan bilateral, bantuan ini sangat baik bagi China dan Myanmar," paparnya.
U Than Tun Oo, ketua Dewan Nay Pyi Taw, menekankan manfaat yang lebih luas dari proyek ini, dengan menjelaskan bahwa sistem ini telah menyediakan air minum yang bersih, meningkatkan kebersihan pribadi dan kesehatan penduduk desa secara keseluruhan.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024