Bea Cukai Batam komitmen dukung kelancaran proses bisnis pelaku usaha

8 hours ago 3

Batam (ANTARA) - Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea Cukai Batam menegaskan komitmennya untuk mendukung kelancaran proses bisnis pelaku usaha untuk menghadapi kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).

"Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan memperluas cakupan program EPIC-100," kata Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Batam Evi Octaria dalam keterangannya, di Batam, Sabtu.

Evi menjelaskan, Bea Cukai Batam mengantisipasi dampak kebijakan penerapan tarif resiprokal AS dengan mengundang 30 pelaku usaha berbagai jenis usaha berkaitan dengan ekspor-impor tujuan AS di Batam untuk beraudiensi.

Menurut dia, kebijakan baru Presiden Trump ini tentunya akan berdampak terhadap perusahaan-perusahaan ekspor impor tujuan AS yang ada di Batam.

Dalam pertemuan yang dihadiri 30 perwakilan perusahaan ekspor impor tersebut, kata dia, para pelaku usaha menyampaikan permasalahan yang dihadapinya maupun kemungkinan dampak yang akan dialami atas kebijakan tersebut.

Beberapa dampak tersebut, ujar dia pula, meningkatnya pesanan dan tenggat waktu dari pembeli (customer) atas pengiriman barang ke AS dalam waktu 90 hari sebelum berlakunya tarif resiprokal.

Kondisi ini, ujar dia, menuntut percepatan proses produksi dan kepabeanan, selain itu pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, kemudian potensi PHK besar-besaran terkiat usahanya terhadap unsur dollar AS, hingga potensi turunnya penerimaan pajak.

"Masalah-masalah inilah yang didiskusikan bersama terkait langkah-langkah yang dapat diambil serta kebijakan terbaik yang dapat dilakukan untuk tetap mendukung proses bisnis perusahaan terdampak di Batam," ujar Evi.

Terkait program EPIC-100 sebagai salah satu solusi menghadapi dampak taris resiprokal AS, Evi menjelaskan program tersebut merupakan program percepatan kepabeanan yang sebelumnya diterapkan kepada 100 perusahaan di Batam.

"Program ini akan dioptimalkan khususnya untuk perusahaan yang melakukan kegiatan ekspor impor dengan tujuan Amerika Serikat, guna meningkatkan daya saing dan efisiensi proses logistik," ujarnya.

Kemudian, terkait permasalahan yang belum ditemukan jalan keluarnya akan dikumpulkan dan dieskalasi ke tingkat lebih tinggi, sehingga harapannya dapat solusi terbaik guna tetap mendukung kondisi ekonomi terus berkembang khususnya terhadap perusahaan-perusahaan di Batam.

Evi menambahkan, diskusi terkait antisipasi dampak dari penerapan tarif resiprokal AS ini mencerminkan komitmen Bea Cukai sebagai trade facilitator dan industrial assistance dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dengan sinergi antara Bea Cukai dan dunia usaha, diharapkan Batam dapat tetap tumbuh sebagai pusat perdagangan yang tangguh di tengah tantangan global.

"Kami mendorong pelaku usaha untuk selalu mematuhi ketentuan hukum dan tidak tergiur praktik berisiko," katanya pula.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |