Jakarta (ANTARA) - Persaingan industri otomotif di segmen elektrik semakin kompetitif di China, memaksa Tesla harus kehilangan pasar yang begitu besar dari tahun ke tahun, lapor CarnewsChina, Jumat.
Tesla menyadari betapa sulitnya berjuang di negara tersebut. Tesla telah melakukan beragam cara untuk dapat menumbuhkan penjualan di China melalui diskon besar-besaran dan peluncuran model-model baru, penjualan perusahaan justru terus mengalami menurun.
Bahkan, pada kuartal ketiga, pengiriman Tesla di China mengalami penurunan 8 persen, lebih cepat dari penurunan yang terjadi di awal tahun. Penurunan ini menyebabkan penjualan mereka secara year-to-date turun 6,4 persen.
Baca juga: Penjualan mobil listrik Tesla meningkat di Jepang
Kinerja negatif itu juga terus berlanjut, bahkan ketika Tesla meluncurkan insentif demi insentif. Produsen mobil ini mempertahankan diskon yang kuat sepanjang tahun, menawarkan suku bunga 0 persen untuk pembiayaan model terlarisnya, Model 3 dan Model Y.
Dalam mewujudkan ketangguhannya di pasar China, Tesla dikabarkan harus terus melakukan penyesuaian harga dan insentif secara berkala.
Produsen mobil ini baru-baru ini memangkas harga Model 3 berpenggerak roda belakang—yang menawarkan jangkauan 830 km—hampir 4 persen kurang dari sebulan setelah peluncuran sedan terbaru tersebut di China.
Baca juga: Tesla pangkas harga Model 3 Long Range sebesar Rp23 juta
Di tengah beratnya medan pertarungan yang dirasakan oleh Tesla di negara tersebut, pemain lokal justru mengalami hal sebaliknya, penerimaan kendaraan jenama lokal justru mendapatkan sambutan yang cukup positif.
Sebagai contoh, Xiaomi melalui SU7 menjadi duri dalam daging Tesla. Kendaraan itu dapat melampaui penjualan Tesla Model 3 di Tiongkok setiap bulannya sejak Desember.
Bahkan pesaing utama Tesla di Tiongkok, BYD juga mengalami pelemahan di pasar domestiknya, menandai penurunan penjualan selama empat bulan berturut-turut.
Untuk mendongkrak pesanan, Tesla sering memanfaatkan tenggat waktu untuk insentif menariknya, seperti subsidi suku bunga 0 persen. Namun, dengan masalah permintaan yang terus-menerus, perusahaan seringkali terpaksa segera mengembalikan penawaran tersebut.
Baca juga: Tesla segera buka pusat pengembangan baru di Jerman
Baca juga: 5 mobil EV ini hasilkan jarak tempuh tidak sesuai klaim perusahaan
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025