Temui Menkeu Jerman, Sri Mulyani bahas hubungan dagang hingga OECD

12 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati membahas hubungan perdagangan hingga proses aksesi ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) saat melaksanakan pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan Republik Federal Jerman Dr. Jörg Kukies.

“Kami berbagi cerita untuk mengetahui tantangan yang dihadapi masing-masing negara dan pendekatan yang digunakan untuk menciptakan solusi yang bersifat menyeluruh sehingga dapat menimbulkan kepastian,” kata Sri Mulyani, dikutip di Jakarta, Selasa.

Terkait kebijakan tarif perdagangan oleh Amerika Serikat (AS), kedua menteri menyampaikan tantangan yang dihadapi masing-masing negara serta upaya yang dilakukan dalam merespon kebijakan tarif perdagangan tersebut.

Selain itu, juga dibahas mengenai perkembangan negosiasi perdagangan antara Indonesia dengan Uni Eropa dan proses aksesi Indonesia menjadi anggota OECD.

Baca juga: RI dorong transformasi IMF-Bank Dunia untuk stabilitas dunia

Menurut Sri Mulyani, dukungan Jerman terhadap Indonesia memiliki peran penting dalam tercapainya kedua agenda tersebut.

Menkeu RI optimis dengan berbagai alternatif yang diupayakan, hubungan perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa akan dapat terjalin baik.

Dukungan Jerman pada Indonesia dalam proses aksesi ke OECD juga diharapkan menjadi katalis dalam terciptanya hubungan dagang yang saling menguntungkan.

Menkeu turut menyampaikan apresiasi atas komitmen Jerman dalam mendukung pembangunan di Indonesia, khususnya melalui kerja sama dengan KfW Development Bank.

Hubungan bilateral kedua negara yang selama ini telah terjalin erat diharapkan dapat semakin diperkuat di masa mendatang.

Baca juga: Terkait tarif impor, US-ABC apresiasi dialog dan tawaran kerja sama RI

Diberitakan sebelumnya, Sri Mulyani menyatakan strategi Indonesia dalam menyiasati kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) akan meredakan gejolak sekaligus membuka peluang ekonomi baru.

Dalam bernegosiasi soal tarif, Pemerintah Indonesia melakukan pendekatan dialogis untuk memahami sudut pandang Pemerintah AS. Pemerintah Indonesia kemudian menawarkan opsi-opsi yang bisa memangkas defisit neraca perdagangan AS terhadap Indonesia.

Bersamaan dengan itu, Pemerintah Indonesia juga berupaya mengurangi hambatan perdagangan, baik terkait tarif maupun non-tarif. Langkah yang dilakukan di antaranya termasuk deregulasi dan reformasi administrasi.

Seiring dengan proses negosiasi bersama AS, Pemerintah Indonesia juga menjajaki peluang diversifikasi negara tujuan ekspor.

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |