Jakarta (ANTARA) - Menjaga fokus saat belajar sering kali jadi tantangan, apalagi di tengah rutinitas yang makin padat. Tidak jarang, materi yang sudah dipelajari berkali-kali justru mudah terlupakan.
Rasanya baru saja memahami sesuatu, tapi saat ingin diingat kembali, informasi itu seolah menghilang begitu saja. Kondisi ini wajar terjadi, apalagi ketika pikiran sedang lelah atau terlalu banyak hal yang harus dipikirkan dalam waktu bersamaan.
Saat ini ada metode belajar yang mulai populer karena dinilai lebih efektif dalam mempertahankan ingatan tanpa harus terus-menerus mengulang materi dalam waktu singkat. Metode tersebut dikenal dengan nama spaced repetition, sebuah teknik yang membantu kita mengatur waktu belajar secara bertahap agar informasi bisa bertahan lebih lama di dalam ingatan.
Baca juga: Active Recall, metode belajar yang bantu ingatan jadi lebih kuat
Bagaimana cara kerja Spaced Repetition?
Spaced repetition bekerja dengan cara memberikan jarak waktu tertentu antar sesi belajar sebelum materi yang sama dipelajari kembali. Sekilas memang terdengar bertolak belakang, karena justru membiarkan otak sedikit melupakan materi sebelum mengulangnya.
Namun, di sinilah letak keunggulannya. Saat otak berusaha mengingat kembali informasi yang hampir terlupa, kemampuan mengingat justru akan semakin kuat. Teknik ini mendorong otak untuk bekerja lebih keras dalam proses recall, sehingga ingatan dapat bertahan lebih lama di dalam memori jangka panjang.
Berbeda dengan metode belajar sistem kebut semalam (SKS) yang hanya menyimpan informasi di memori jangka pendek, spaced repetition membantu informasi berpindah ke memori jangka panjang. Semakin sering materi diulang dengan jeda yang tepat, semakin mudah otak menyimpannya secara permanen.
Baca juga: Mengenal Metode Pomodoro, belajar fokus dalam waktu singkat
Cara memulai spaced repetition setelah belajar
Agar hasilnya maksimal, teknik ini sebaiknya langsung diterapkan setelah selesai mempelajari materi baru. Hindari menunda atau menunggu waktu ujian untuk mengulang materi. Berikut langkah-langkah yang bisa diterapkan:
- Setelah belajar - Ringkas materi dengan kata-kata sendiri, buat catatan atau flashcard.
- Keesokan harinya - Coba uji diri pakai active recall yaitu metode mengingat tanpa lihat catatan, agar otak terbiasa aktif dan ingatan makin kuat.
- Tiga hari kemudian - Coba ulangi tes diri, bisa dengan blurting (menulis cepat apa yang diingat) atau mengerjakan soal latihan.
- Satu minggu kemudian - Ulangi kembali, fokuskan pada materi yang masih sulit diingat.
Meskipun terkesan membutuhkan waktu, teknik ini terbukti lebih efektif dalam mempertahankan informasi dibandingkan belajar sekaligus dalam waktu singkat.
Tips belajar dengan metode spaced repetition:
- Buat sesi belajar singkat namun rutin, dibandingkan belajar lama tapi jarang.
- Bagi materi ke dalam beberapa topik dan pelajari secara bertahap selama beberapa minggu.
- Mulai setiap sesi belajar dengan mengulang materi lama sebelum mempelajari materi baru.
- Hubungkan materi yang baru dipelajari dengan materi sebelumnya agar lebih mudah dipahami.
- Buat ringkasan atau checklist sebagai pengingat setiap kali belajar.
Teknik ini bukan hanya efektif untuk pelajar dan mahasiswa, tetapi juga bermanfaat bagi siapa saja yang ingin meningkatkan kemampuan mengingat dalam jangka panjang, termasuk dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Kemendiktisaintek perkuat “critical thinking” dalam metode belajar
Baca juga: Pengamat: Study tour efektif sebagai metode belajar siswa
Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025