Jakarta (ANTARA) - Hyundai Motor Co. akan menghentikan sementara produksi mobil listrik Ioniq 5 dan Kona di pabrik utamanya di Korea Selatan minggu depan karena permintaan kendaraan dari luar negeri melemah menurut sumber industri.
Menurut siaran kantor berita Yonhap pada Kamis (17/4), produsen mobil itu berencana menghentikan operasi Lini 12 di Pabrik 1 di Ulsan, yang berada sekitar 305 kilometer di tenggara Seoul, mulai 24 hingga 30 April 2025.
Penghentian operasi tersebut dilakukan karena pesanan dari pasar ekspor utama, termasuk Eropa, Kanada, dan Amerika Serikat, menurun.
Penurunan permintaan terjadi setelah beberapa negara mengubah kebijakan insentif kendaraan listrik.
Kanada dan negara Eropa seperti Jerman telah menghapus atau mengurangi subsidi kendaraan listrik.
Sementara itu, Amerika Serikat menghadapi ketidakpastian baru akibat kebijakan tarif tinggi di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Baca juga: Hyundai bersiap perkenalkan Ioniq 9 ke pasar Indonesia
Baca juga: Hyundai all-new Kona Electric bisa tempuh 420 km dalam sekali isi daya
Hyundai Motor telah berupaya mengatasi kelesuan permintaan dengan menawarkan pembiayaan dengan bunga nol persen di Amerika Utara serta bantuan uang muka di pasar seperti Jerman dan Inggris.
Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil signifikan menurut sumber industri.
Hyundai bulan Februari lalu juga menghentikan produksi Ioniq 5 dan Kona Lini 12 pabrik Ulsan selama lima hari karena perlambatan permintaan pasar global di tengah perubahan kebijakan dan transisi pasar.
Baca juga: Xiaomi naikkan target penjualan 2025 jadi 350.000 unit mobil
Baca juga: Penjualan Chery J6 tembus 1.200 unit selama dua bulan pertama 2025
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025