Tarif Trump 32 persen belum final, RI terus lobi AS

2 months ago 22

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia menyampaikan bahwa keputusan Amerika Serikat (AS) untuk mengenakan tarif impor sebesar 32 persen terhadap produk Indonesia belum bersifat final.

Juru Bicara Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian Haryo Limanseto menjelaskan bahwa masih ada ruang negosiasi lebih lanjut dan Pemerintah Indonesia masih memiliki ruang untuk melanjutkan negosiasi agar beban tarif tersebut dapat dikurangi.

“Makanya dari surat itu kita menganggap bahwa kita masih punya peluang untuk berdiskusi lagi. Nah, kemudian pihak AS juga menyampaikan bahwa mereka akan merespons, jadinya ini (tarif) belum final,” kata Haryo dalam media briefing di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu.

Baca juga: Ekonom menilai RI masih punya peluang tekan tarif resiprokal AS

Sebagaimana diketahui, Presiden AS Donald Trump memutuskan tetap mengenakan tarif impor 32 persen kepada Indonesia, tidak berubah dari nilai "tarif resiprokal" yang diumumkan sebelumnya pada April lalu, meski proses negosiasi dengan pihak Indonesia terus berlangsung intensif.

Menurut Haryo, Pemerintah AS juga berharap Indonesia tidak mengambil langkah balasan serupa, sehingga peluang untuk negosiasi tetap terbuka dan bersifat dua arah.

“Mereka (AS) kan berharap (Indonesia) jangan menaikkan tarif juga. Jadi artinya ini (negosiasi) masih terbuka, mereka juga menginginkan respons positif dari kita, dan kita tentu juga berharap kita dapat deal yang lebih baik,” jelas Haryo.

Baca juga: Trump: Tarif 25–40% ke 14 negara termasuk Indonesia mulai 1 Agustus

Saat ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang memimpin tim negosiasi Indonesia tengah berada di Washington DC untuk melanjutkan proses negosiasi. Airlangga dijadwalkan bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi AS, antara lain Secretary of Treasury Scott Bessent, Head of United States Trade Representative (USTR) Jamieson Greer, dan Secretary of Commerce Howard Lutnick.

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |