Jakarta (ANTARA) - Indonesia memiliki cadangan dan produksi nikel terbesar di dunia, logam penting untuk industri energi terbarukan dan kendaraan listrik yang sangat strategis bagi perekonomian nasional. Keberadaan nikel mendorong pertumbuhan sektor pertambangan di berbagai daerah.
Namun, pertambangan nikel juga menimbulkan dampak serius terhadap ekosistem alam, terutama di kawasan wisata seperti Raja Ampat, Halmahera, dan Pulau Kabaena. Kondisi ini menimbulkan dilema antara pemanfaatan sumber daya dan pelestarian lingkungan.
Ekspansi tambang yang terjadi di kawasan wisata alam telah memberikan tekanan besar pada ekosistem laut serta kehidupan masyarakat setempat. Lalu, apa sebenarnya tambang nikel dan bagaimana dampaknya terhadap lingkungan? Berikut penjelasannya.
Apa itu tambang nikel?
Tambang nikel merupakan aktivitas pengambilan bijih nikel dari dalam bumi, yang umumnya ditemukan dalam bentuk laterit di wilayah tropis seperti Sulawesi dan Maluku. Proses ini melibatkan tahapan eksplorasi, penggalian, dan pemrosesan untuk memperoleh logam nikel dari batuan asalnya.
Logam nikel yang dihasilkan kemudian dimanfaatkan dalam berbagai industri, terutama untuk pembuatan baterai kendaraan listrik dan baja tahan karat. Permintaan global terhadap nikel terus meningkat seiring perkembangan teknologi ramah lingkungan, menjadikan komoditas ini semakin bernilai strategis.
Baca juga: PT Gag Nikel hentikan sementara kegiatan operasional di Raja Ampat
Dampak lingkungan dari tambang nikel
1. Deforestasi dan kehilangan habitat
Penambangan nikel sering dilakukan di kawasan hutan tropis, menyebabkan deforestasi yang signifikan. Studi menunjukkan bahwa tingkat deforestasi di desa-desa penambangan nikel hampir dua kali lipat dibandingkan dengan wilayah lain, merusak habitat alami dan mengancam keanekaragaman hayati.
2. Pencemaran air dan laut
Limbah tambang, seperti air asam tambang, dapat mencemari sungai dan laut. Di Raja Ampat, misalnya, sedimentasi limbah tambang menutupi terumbu karang, menghalangi fotosintesis, dan mengancam ekosistem laut yang kaya akan keanekaragaman hayati.
3. Kerusakan ekosistem laut
Aktivitas penambangan nikel di sekitar Raja Ampat juga mempengaruhi ekosistem laut. Sedimentasi berlebihan dan pencemaran logam berat mengancam kehidupan terumbu karang dan spesies laut lainnya .
4. Konflik sosial dan dampak kesehatan
Masyarakat lokal sering kali terlibat dalam konflik dengan perusahaan tambang terkait hak atas tanah dan sumber daya alam. Selain itu, paparan terhadap polusi tambang dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti gangguan pernapasan dan keracunan logam berat.
Baca juga: Arus Bawah Prabowo apresiasi pemerintah tangani isu tambang Raja Ampat
Kerusakan ekosistem laut dan kehidupan masyarakat
Di Raja Ampat, Papua Barat Daya, penambangan nikel menyebabkan sedimentasi yang merusak terumbu karang dan ekosistem laut. Akibatnya, populasi ikan menurun dan hasil tangkapan masyarakat pesisir terus berkurang.
Pulau Kabaena, Sulawesi Tenggara, mengalami kerusakan lingkungan akibat 73 persen wilayahnya diberikan izin tambang nikel. Deforestasi dan pencemaran laut menurunkan kualitas hidup warga. Nelayan harus melaut lebih jauh, sementara suku Bajau kehilangan mata pencaharian.
Tindakan pemerintah dan upaya mitigasi
Pemerintah Indonesia telah mengambil sejumlah langkah untuk mengurangi dampak lingkungan dari penambangan nikel, seperti memperketat regulasi dan mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan dalam industri pertambangan. Upaya ini bertujuan untuk menyeimbangkan kebutuhan ekonomi dengan pelestarian alam.
Namun, implementasi kebijakan yang konsisten dan pengawasan yang ketat masih menjadi tantangan. Pemerintah perlu lebih serius dalam memastikan kebijakan keberlanjutan dijalankan dengan baik, agar sumber daya laut tetap lestari tanpa mengorbankan kesejahteraan masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup pada ekosistem perairan.
Meskipun tambang nikel memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia, dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat tidak dapat diabaikan. Penting untuk menyeimbangkan antara pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian ekosistem guna memastikan keberlanjutan alam dan kesejahteraan generasi mendatang.
Baca juga: 8 Manfaat nikel dalam kehidupan sehari-hari
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025