Jakarta (ANTARA) - Juara kelas jerami putri Ultimate Fighting Championship (UFC) Zhang Weili mempertahankan sabuk juara setelah menaklukkan Tatiana Suarez pada UFC 312 di Sydney, Australia.
"Saya menjalani pemusatan latihan penuh untuk laga ini. Saya sangat siap untuk laga ini," kata Zhang tentang bagaimana ia mematikan teknik gulat Suarez, sebagaimana dikutip laman MMA Fighting di Jakarta, Minggu.
Hanya membutuhkan waktu kurang dari satu menit bagi Suarez untuk meraih tubuh lawannya dan segera menyeret Zhang ke atas kanvas, namun saat ia berada di posisi atas dalam pertukaran grappling, Zhang mengeluarkan sikutan dan membuat tiap detiknya menjadi sangat tidak nyaman bagi lawannya.
Sebuah scramble membawa Suarez untuk mengincar kuncian guillotine choke, namun Zhang meloloskan diri dan mendarat di posisi atas sebelum ronde pembuka berakhir. Suarez tidak membuang waktu untuk mengincar takedown lainnya, namun Zhang mampu bertahan dan membalikkan keadaan saat kedua atlet ini terjatuh ke atas kanvas.
Setelah merasakan teknik gulat Suarez pada ronde pembuka, Zhang benar-benar mengambil alih dengan mementahkan beberapa kali percobaan takedown dan menghujani mantan atlet Olimpiade itu dengan serangan di posisi stand-up dan ground.
Baca juga: UFC tambahkan Zaleski lawan Njokuani ke ajang 15 Maret
Dengan posisi Zhang di atas, ia mulai menghujani lawan dengan pukulan dan sikutan sebelum Suarez mampu membebaskan diri dan kembali berdiri. Percobaan takedown lainnya dari Suarez mampu dimentahkan, dan Zhang kembali di posisi atas dan terus menyerang sang penantang untuk mematahkan semangatnya.
Kepercayaan diri petarung seni bela diri campuran asal China itu mulai membuncah saat mengungguli Suarez di posisi stand-up tanpa rasa takut akan takedown. Saat itulah Zhang menghujani Suarez dengan pukulan kanan keras yang membuat mantan juara Ultimate Fighter itu goyah.
Setelah Suarez berhasil menghindari knockdown tersebut, ia harus berusaha keras menggunakan teknik gulatnya untuk memperlambat momentum sang juara.
Saat laga memasuki ronde keempat, Zhang berhasil mencetak sebuah takedown, (yang pertama dalam karir Suarez di UFC) dan hal ini berujung pada kuncian arm triangle choke dari sang juara. Suarez berhasil membebaskan diri, namun ia masih terjebak di posisi bawah dan menerima serangan dari Zhang di posisi atas.
Suarez juga harus berurusan dengan luka parah di lututnya yang terjadi pada awal laga, saat pertukaran grappling. Tetap saja, Suarez terus mencoba beralih ke teknik grappling, namun Zhang selalu mematahkan serangannya.
Zhang membuat Suarez membayar setiap kali ia menutup jarak, melepaskan pukulan dan sikutan ke arah dalam dan mulai menghukum lawannya. Ia masih terus menyerang dengan Suarez yang bertahan sampai ronde terakhir.
Baca juga: CEO UFC sebut tak pecat Bryce Mitchell karena hargai kebebasan bicara
Saat waktu berakhir, petarung seni bela diri campuran asal China itu terlihat segar seperti biasanya, sementara Suarez menderita luka, memar dan bengkak karena menerima serangan keras selama lima ronde.
Para juri memberi nilai laga ini 49-46, 49-46 dan 49-45, dengan Zhang meraih kemenangan mutlak.
"Saya menghormati Tatiana. Tatiana sangat kuat. Saya menghormati Tatiana, terima kasih. Saya adalah underdog, tidak apa-apa. Saya hanya terfokus pada diri saya sendiri," kata Zhang.
Laga tersebut merupakan penampilan yang luar biasa dari sang ratu divisi jerami di mana Zhang berhasil mengatasi tantangan terberatnya sampai saat ini dan seorang petarung dalam diri Suarez yang telah digadang-gadang sebagai calon juara di masa depan, sejak ia bergabung dalam jajaran petarung UFC.
Kemenangan itu juga menempatkan Zhang pada posisi yang menarik setelah sebelumnya ia mengatakan kemungkinan akan mengejar gelar kedua di masa depan dengan harapan dapat menantang juara divisi flyweight, Valentina Shevchenko.
Baca juga: Mantan juara UFC Bisping sebut kejayaan Israel Adesanya telah berakhir
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025