Tahun depan, Jateng kucurkan Rp300 miliar untuk insentif guru agama

2 months ago 23

Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana mengucurkan anggaran sekitar Rp300 miliar pada 2026, insentif bagi guru agama, atau naik dari alokasi tahun 2025 sebesar Rp250 miliar.

Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen di Semarang, Minggu, mengatakan insentif guru agama diberikan untuk seluruh pengajar agama, baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, maupun Khonghucu.

Baca juga: Kemenag anggarkan Rp897 miliar untuk insentif guru non PNS

Menurut dia, selama kurang lebih enam tahun terakhir Pemprov Jateng secara konsisten menyalurkan anggaran untuk mendukung guru-guru agama dan para penghafal kitab suci.

Sosok yang akrab disapa Gus Yasin itu mengatakan penghargaan tersebut diberikan bukan hanya kepada penghafal Al Quran, juga penghafal kitab suci dari agama-agama lain.

"Di Jawa Tengah, kami tidak hanya memberi penghargaan untuk penghafal Al Quran, tetapi juga kitab suci agama lain sebagai bentuk toleransi,” ujarnya.

Meski begitu, mayoritas penerima penghargaan sejauh ini adalah para penghafal Al Quran.

"Kami memberikan penghargaan langsung, tanpa proposal, Rp1 juta per orang, sebagai bentuk apresiasi dari Pemprov Jateng. Bahkan, ada hafiz dari Papua yang menyampaikan rasa syukur dan terima kasih," katanya.

Berdasarkan data Kantor Wilayah Kementerian Agama Jateng, penerima insentif guru agama Islam pada 2025 sebanyak 225.187 orang, Kristen 4.430 orang, Katolik 475 orang, Hindu 180 orang, Buddha 545 orang, dan Khonghucu sebanyak 13 orang.

Baca juga: Kemenag komitmen tingkatkan kesejahteraan guru

Baca juga: Bandarlampung beri insentif 4.096 guru mengaji

Sementara itu, Ketua Umum DPP Rabithah Alawiyah, Taufiq Abdulqadir Assegaf mengatakan bahwa upaya yang dilakukan oleh Pemprov Jateng merupakan contoh konkret peran pemerintah dalam memberdayakan masyarakat berbasis nilai keagamaan dan moralitas.

Ia menilai model kebijakan yang berpihak pada guru agama dan penghafal kitab suci ini layak direplikasi di wilayah lain.

"Program ini sejalan dengan misi Rabithah Alawiyah dalam memperkuat peran ulama dan tokoh agama sebagai penuntun umat di tengah tantangan zaman," katanya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |